Selasa 22 Oct 2019 00:21 WIB

Kontroversi Hermawati, Terduga Teroris Karanganyar

Hermawati (48) ditangkap tim densus 88 di rumah kontrakannya di Karanganyar

Rep: Joglosemar/ Red: Joglosemar
Penangkapan tersangka tindak pidana terorisme (ilustrasi)
Foto: republika
Penangkapan tersangka tindak pidana terorisme (ilustrasi)

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM- Penangkapan Hermawati (48) oleh tim densus 88 di rumah kontrakannya di Dusun Pokoh Baru RT 002/RW 007, Desa Ngijo, Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar, turut menguak sosoknya.

Hermawati yang diketahui berasal dari Sampang, Madura, Jatim itu ternyata memang dikenal sebagai pribadi yang tertutup.

Warga di lingkungannya mengisahkan bahwa Hermawati memang jarang berinteraksi warga sekitar. Hal itulah yang kemudian menguatkan keyakinan bahwa penggerebekan Hermawati memang terkait erat dengan sindikasi jaringan terorisme.

Dari penuturan warga, Hermawati sendiri diketahui sehari-hari bekerja sebagai penjahit.

Bersama suaminya, Junaidi (59), Hermawati diketahui menyewa kontrakan sejak bulan puasa lalu. Tinggal berdua dengan anaknya, namun suaminya jarang terlihat. Informasinya suaminya tinggal di Solo.

Keterangan dari Ketua RT 002/RW 007 Dusun Pokoh Baru, Adi Tugino, Hermawati memang dikenal sangat tertutup. Jarang berinteraksi dengan warga sekitar. Warga juga sempat mengeluh hal itu, bahkan saking tertutupnya foto copy identitasnya  justru diperoleh dari pemilik rumah kontrakan yang disewa Hermawati (48)

“Orangnya tertutup dan jarang berinteraksi dengan warga sekitar,” paparnya kepada wartawan, Senin (21/10/2019)

Sebelum diamankan lanjut, Adi Tugino dari sore hingga malam hari sekitar lokasi terlihat ramai.

Banyak orang tidak dikenal yang berada di sekitar lokasi. Puncaknya pagi tadi sudah banyak polisi dan melakukan pengamanan di sekitar rumah dan gang masuk.

“Tahunya pagi ini sudah ramai petugas,” imbuhnya.

Sementara itu Kapolres Karanganyar Kapolres Karanganyar, AKBP Catur Gatot Efendi, menyebut pihaknya tidak mengetahui detail penangkapan. Polres Karanganyar menyebut pihaknya hanya sebatas membantu pengamanan saja.

“Kami hanya backup pengamanan dari luar saja. Selebihnya merupakan kewenangan Densus 88,” pungkasnya.

The post appeared first on Joglosemar News.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan joglosemarnews.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab joglosemarnews.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement