Senin 21 Oct 2019 14:16 WIB

Ditawari Menteri, Erick Thohir Siap Mundur dari Mahaka Group

Erick Thohir menyebut dirinya ditawari menjadi menteri bidang ekonomi.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Pengusaha Erick Thohir melambaikan tangannya saat berjalan memasuki Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Pengusaha Erick Thohir melambaikan tangannya saat berjalan memasuki Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengusaha sekaligus pemilik Mahaka Group, Erick Thohir, menyatakan siap mundur secara total dari grup perusahaan yang ia pimpin. Ia  siap mundur dari jabatan Komisaris Utama Mahaka Group bila Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghendakinya masuk dalam susunan kabinet yang baru. Erick beralasan, tidak boleh ada konflik kepentingan yang melilit dirinya saat menjabat menteri nanti.

"Sudah pasti dengan jabatan seperti ini tidak boleh ada conflict of interest. Memang cukup berat bagi saya secara pribadi. Mesti mundur total. Itu yang berat," ujar Erick di Istana Negara, Senin (21/10).

Baca Juga

Erick mengaku berat untuk meninggalkan posisinya di grup perusahaan yang menaungi Harian Republika dan Republika Online itu. Meski begitu, langkah untuk mundur dari perusahaan mesti dilakukan demi menghindarinya adalah tumpang tindih kepentingan. Sebelumnya, Erick memang sempat vakum dari perusahaan saat dirinya fokus menangani Asian Games pada 2018 lalu.

Erick sendiri belum mau membocorkan posisi menteri apa yang akan dijabatnya. Meski begitu, ia memberi sinyal bahwa bidang yang akan ia tangani adalah sektor ekonomi. Sebagai gambaran, posisi menteri ekonomi tersebar di beberapa pos, seperti Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Keuangan, Menteri BUMN, Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian, hingga Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional.

"Saya lebih banyak di ekonomi. Saya rasa beliau kemarin menyampaikan di 2045 target kita menjadi negara maju di mana GDP per tahun 300 juta (dolar AS) lebih. Rata-rata gaji hampir Rp 30 juta per bulan," kata Erick.

Erick menjadi tokoh kelima yang diundang Jokowi pagi ini, setelah mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, CEO Gojek Nadiem Makarim, Bupati Minahasa Selatan Tety Paruntu, dan praktisi media Wishnutama. Jokowi memang mengundang sejumlah tokoh yang digadang-gadang menjadi menteri sejak Senin pagi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement