REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Analisis Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kota Malang, Mahfuzi menilai, jumlah Hari Tanpa Hujan (HTH) di wilayahnya lebih panjang dibandingkan tahun lalu. Situasi ini menunjukkan adanya pergeseran iklim antara 2018 dan 2019.
Pada Juni dan Juli 2019, HTH di Kota Malang mencapai 30 dan 27 hari. Kemudian di Agustus dan September sekitar 31 dan 30 HTH. "Di Oktober 20 HTH dan on going," ujar Mahfuzi kepada wartawan, beberapa waktu lalu.
Adapun pada 2018, HTH di Juni mencapai 26 hari. Lalu akumulasi HTH antara Juli dan September tahun lalu berkisar 59 hari. Sementara pada Oktober di 2018 mencapai 28 HTH.
Berdasarkan data tersebut, musim kemarau di 2019 jelas lebih ekstrem dibandingkan tahun lalu. Musim penghujan di tahun ini berlangsung hanya lima bulan. Padahal musim kemarau dan penghujan masing-masing lazimnya terjadi sekitar enam bulan.
"Dan dulu hujan di Oktober, sekarang malah hujan di November," tambah dia.
Menurut Mahfuzi, kondisi saat ini telah menunjukkan adanya perubahan iklim yang semakin nyata. HTH yang semakin panjang menyebabkan durasi penghujan kian tergerus.