REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- YLBHI-LBH mengecam keras penyerangan LBH Medan yang terjadi pada Jumat (18/10) sekitar pukul 02.30 dini hari waktu setempat. Mereka meminta aparat kepolisian mengusut kasus tersebut secara cepat dan menemukan pelakunya.
YLBH-LBH menduga penyerangan bom molotov tersebut terkait dengan aktivitas pembelaan kasus-kasus struktural oleh LBH Medan. Apalagi, kantor LBH Medan beberapa minggu terakhir menjadi tempat konsolidasi aksi #reformasidikorupsi.
"Atas kejadian tersebut, kami meminta pemerintah untuk serius melindungi aktivitas para pembela hak asasi manusia," kata Direktur LBH Medan Ismail Lubis dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu (19/10).
Ismail mengatakan, penyerangan LBH Medan adalah salah satu peristiwa teror kepada pembela Hak Asasi Manusia. Hal ini, dia mengatakan, menambah panjang deretan kasus ancaman dan teror kepada para pembela hak asasi manusia di seluruh Indonesia yang mana sebagian besar kasus-kasus ini tidak terungkap.
Dia menyerukan kepada seluruh masyarakat dan pembela hak asasi manusia untuk tidak surut melawan dan terus melakukan aktivitas pembelaan hak asasi manusia. Dia juga mengajak semua pembela hak asasi manusia untuk bersama-sama melawan teror.
Sebelumnya, kantor LBH Medan telah diserang menggunakan bom molotov yang diarahkan ke atap gedung LBH Medan di Jl. Hindu No. 12 Medan. Peristiwa itu sudah dilaporkan dan saat ini sedang ditangani Polrestabes Kota Medan.
Akibatnya, kerusakan terjadi di bagian atap kantor itu. Mereka telah melaporkan kejadian ini ke polisi da berharap kasus ini bisa diselidiki mendalam.