REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Khalisah Khalid berharap Presiden Joko Widodo akan memilih menteri yang paham isu agraria dan lingkungan hidup dalam periode keduanya. "Dengan berbagai tantangan seperti mandeknya reforma agraria, konflik dan permasalahan karhutla itu, selain leadership juga dibutuhkan menteri yang memahami akar permasalahan lingkungan hidup dan agraria," ujar Koordinator Desk Politik WALHI itu dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (16/10).
Menurut Khalisah, menteri yang membawahi lembaga atau kementerian lingkungan hidup, kehutanan dan pertanahan perlu memahami secara rinci kompleksitas isu agraria dan lingkungan hidup. Dia mengharapkan menteri yang terpilih tidak hanya sekedar mengetahui permasalahan tapi harus mendalami isu-isu tersebut. Apalagi dengan tren eksploitasi sumber daya alam oleh kelompok tertentu.
Selain itu, keberanian politik juga diperlukan oleh para pembantu presiden untuk memangkas birokasi yang menghambat implementasi program-program. Baik program yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo untuk periode keduanya.
"Selain itu, lebih baik jangan berasal dari oligarki itu sendiri yang kemudian masuk dalam pengurusan kementerian yang terkait hajat hidup orang banyak seperti lingkungan," tegasnya.
Khalisah juga berharap agar Presiden Joko Widodo dengan tegas menunjukkan komitmennya terhadap agenda lingkungan hidup, dengan menguatkan kewenangan nomenklatur dan mampu menerobos ego sektoral lembaga dan kementerian.
Sampai saat ini Presiden Joko Widodo belum mengumumkan nama-nama yang akan menjabat dalam Kabinet Kerja II. Jika berkaca dari lima tahun lalu, maka pengumuman calon menteri akan dilakukan setelah pelantikan untuk periode keduanya. Presiden Joko Widodo rencananya akan dilantik sebagai presiden ketujuh Indonesia pada Ahad (20/10) bersama dengan wakil presiden terpilih Maruf Amin.