REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Program Sistem Perpustakaan Terpadu Jogja Library for All (Sepatu Jolifa) Pemerintah Daerah (Pemda) DIY mendapatkan penghargaan Top 45 Sinovik 2019. Penghargaan ini diadakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB), Selasa (15/10).
Wakil Gubernur DIY, KGPPA Paku Alam X mengatakan, Sepatu Jolifa merupakan bentuk kepedulian dan usaha Pemda DIY untuk mencerdaskan masyarakat. Yakni melalui kemudahan mengakses literasi yang tersedia.
Menurutnya, pemerintah harus mengakomodir kebutuhan literasi masyarakat. “Sepatu Jolifa menyediakan kemudahan untuk mengakses informasi dan kenyamanan dalam transaksi peminjaman koleksi buku, sehingga akan menjadi kunci dalam pengembangan information society,” katanya, Rabu (16/10).
Ia menjelaskan, Sepatu Jolifa merupakan sistem yang menawarkan layanan perpustakaan secara online dan dapat diakses melalui www.jogjalib.com. Namun juga dapat diakses secara offline melalui layanan silang kunjung maupun silang pinjam.
Layanan ini, katanya, merupakan satu-satunya di Indonesia yang menerapkan pengelolaan perpustakaan dengan sistem inter library loan tingkat provinsi. Sepatu Jolifa menawarkan kemudahan kepada masyarakat dalam mengakses sumber informasi seluruh perpustakaan DIY. "Hingga saat ini sejumlah 39 perpustakaan di DIY telah tergabung dalam Sepatu Jolifa," ujarnya.
Sebelum adanya Sepatu Jolifa, masyarakat yang mencari buku harus mendatangai satu per satu perpustakaan. Namun, dengan adanya layanan baru ini dapat memudahkan masyarakat dalam mencari referensi. Kemudahan-kemudahan tersebut diantaranya adanya mekanisme meminjam antar perpustakaan.
Bahkan, memberikan kemudahan layanan berupa pengantar buku oleh petugas. Dengan begitu, kata Paku Alam X, ada efisiensi waktu, lebih ekonomis dan akses pun lebih luas. Ia pun berharap keberadaan layanan ini dapat lebih mencerdaskan kehidupan masyarakat, khususnya DIY.
Sehingga, tujuan untuk menjadikan masyarakat DIY menjadi teredukasi dalam berbagai bidang dapat tercapai. Ia mengatakan, masyarakat yang teredukasi merupakan kunci dari kesejahteraan bersama. Untuk itu, Sepatu Jolifa juga mengambil peran dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penyediaan literasi.
“Bersama Sepatu Jolifa, kita menuju masyarakat DIY yang literat dan sejahtera. Sehingga nantinya kita mampu mewujudkan tataran Hamemayu Ajining Pustaka,” katanya.
Penghargaan diserahkan oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK), kepada Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, di Istana Wapres RI, Jakarta, Selasa (15/10). JK mengatakan, lahirnya berbagai inovasi daerah termasuk DIY merupakan tanda kemajuan bangsa.
Menurutnya, lahirnya inovasi bersumber dari inisiatif, pengetahuan, serta teknologi. Inovasi diciptakan untuk mempermudah urusan masyarakat, meningkatkan kualitas hidup setiap individu, meningkatkan ekonomi warga, bahkan meningkatkan kesehatan masyarakat.
"Inovasi wujud kemajuan bangsa yang paling mahal nilainya. Kemajuan suatu bangsa memang diukur dari nilai tambah untuk bisa meningkatkan pelayanan pada masyarakat,” kata JK.
Sementara itu, MenPAN-RB Syafruddin menyampaikan, kompetisi inovasi dapat menjaga roda birokrasi tetap dinamis, adaptif, dan antisipatif terhadap gelombang perubahan.
“Penghargaan ini adalah simbol kuat dan solidnya upaya pemerintah menghadirkan kualitas pelayanan publik yang menjawab harapan masyarakat,” katanya.