Rabu 16 Oct 2019 13:54 WIB

Palapa Ring Permudah Papua Akses Pasar Global

Palapa Ring diyakini akan membantu anak muda Papua berkembang.

Rep: Noer Qomariah/ Red: Indira Rezkisari
Acara Forum Merdeka Barat 'Menghitung Dampak Palapa Ring' di Ruang Serba Guna, Gedung Utama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Jakarta, Selasa(15/10).
Foto: Republika/Noer Qomariah Kusumawardhani
Acara Forum Merdeka Barat 'Menghitung Dampak Palapa Ring' di Ruang Serba Guna, Gedung Utama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Jakarta, Selasa(15/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proyek Palapa Ring telah tersambung secara keseluruhan. Menurut CEO KitongBisa.com sekaligus Ketua Papua Muda Inspiratif, Billy Mambrasar, Palapa Ring makin memudahkan menyatukan generasi muda Papua mengembangkan ide-ide kreatif dan dapat mengakses pasar global.

Billy yang lahir di Serui ini menjelaskan gerakan Papua Muda Inspiratif merupakan gerakan sosial kepemudaan muda-mudi Papua. Gerakan ini telah melahirkan 118 muda-mudi Papua memiliki usaha rintisan (start-up) atau gerakan sosial kepemudaan.

Baca Juga

Sebanyak 118 anak tersebut akan diseleksi lebih lanjut dan akan diberikan pembekalan atau pelatihan kepemimpinan dan nasionalisme pada 24-26 Oktober mendatang. "Gerakan ini bertujuan untuk membuat sebuah Creative Youth and Innovation Hub. Kami terus berusaha melakukan perubahan dengan mendukung program-program pembangunan pemerintah di Provinsi Papua dan Papua Barat," ujar Billy dalam acara Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 "Menghitung Dampak Palapa Ring" di Ruang Serba Guna, Gedung Utama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Jakarta.

Menurut Billy, sejak pertemuan terakhir pada 11 September 2019 hingga sekarang Papua Muda Inspiratif juga membuat beberapa kemajuan. Papua Muda Inspiratif di Sorong telah mengadakan pelatihan yang dihadiri oleh 200 muda-mudi Papua, yang berisi pembekalan keahlian kewirausahaan dan kepemimpian. Lalu pada 18 Oktober mendatang para anggota Papua Muda Inspiratif mengikuti Harvard Hackaton di Amerika Serikat.

"Mereka datang dengan Ide Fattery, yaitu mengubah lemak menjadi baterai atau power (kekuatan)" kata Billy.

Selanjutnya, ia mengungkapkan seorang anggota telah mengikuti kompetisi SDGs Pipe Award di Spanyol. Anggota itu akan akan mewakilkan Indonesia dengan inovasinya, yakni mengurangi buta aksara di daerah pedalaman.

Kemudian, satu perusahaan rintisan telah menjadi pemenang lomba Pameran Inovasi Start Up yang diadakan oleh Kemenristek Dikti pada pekan lalu dengan menciptakan aplikasi Virtual Tour Guide. Pengguna aplikasi tersebut dapat dengan rinci merencanakam dan menjadwalkan perjalanannya hingga mendapatkan pemandu lokal terpercaya.

Sedangkan Billy telah menjadi Duta SDGs (sustainable development goals) Indonesia pada 9 Oktober 2019 oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas Prof. Dr. Bambang P.S. Brodjonegoro. Sebab, Billy secara inisiatif melatih muda-mudi Papua membuat produk yang dijual ke pasar atau market place.

"Maka dengan adanya Palapa Ring akan makin memudahkan kita mengakses pasar global dan menangkap peluang dengan lebih baik. Generasi muda Papua dapat memanfaatkan akses internet dengan maksimal dan mengembangkan ekonomi digital," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement