Selasa 15 Oct 2019 17:36 WIB

Pasangan Terduga Teroris Diamankan di Gunungpati Semarang

Terduga teroris diamankan di Nongkosawit, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang

Rep: Bowo pribadi/ Red: Esthi Maharani
Personel Tim Densus 88 Mabes Polri
Foto: Antara/Arisanto
Personel Tim Densus 88 Mabes Polri

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror mengamankan pasangan terduga teroris, di wilayah Kelurahan Nongkosawit, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Selasa (15/10). Keduanya, pasangan berinisial AM (44) dan MH (44), diamankan tim Densus 88 Anti Teror dari rumah kontrakan milik Nor Ansori (55), yang beralamat di lingkungan Kepoh RT 01/ RW 04 Kelurahan Nongkosawit.

Ketua RT 01/ RW 04 Kelurahan Nongkosawit, Arifin (44) mengaku, selama ini mengenal AM merupakan warga RT 03/ RW 01 Desa Jatipunggo, Kecamatan Pringapus,  Kabupaten Semarang. Sedangkan MH yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan tercatat sebagai warga di lingkungan Wonodadi RT 01/ RW 06, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung.

Meski keduanya sudah dua tahun lebih tinggal di rumah kontrakan, yang ada di lingkungan Nongkosawit ini, namun warga setempat tak banyak mengetahui informasi lebih banyak tentang keduanya. “Karena memang orangnya tertutup,” jelasnya.

Hal ini diamini oleh Ketua RW 04 Kelurahan Nongkosawit, Hafidz. Apalagi sang istri atau Marifah hasanah, selama ini dikenal tertutup dan tidak mengikuti kegiatan ibu- ibu PKK di lingkungannya.

Ia juga menyampaikan, meski sudah lebih dua tahun bermukim di lingkungan Kelurahan Nongkosawit, namun keluarga ini baru sekitar dua bulan menempati rumah kontrakan milik Nor Ansori. Bersama mereka juga tinggal dua anak yang masih kecil.

Berbeda dengan istrinya, AM relatif bisa bersosialisasi dengan warga setempat. Saat pulang ke Nongkosawit yang bersangkutan juga kerap ikut bergabung dengan warga yang lain untuk jaga (ronda) malam.

Namun warga memang tidak pernah menyangka jika tetangganya tersebut ternyata dicari oleh Tim Densus 88. Karena selama ini tidak ada hal yang aneh dari pria tersebut. “"Kalau jaga malam yang diomongkan ya hanya soal proyek, karena setahu warga provesinya memang pekerja bangunan,” jelasnya.

Sedangkan MH lebih tertutup dan hanya keluar rumah seperlunya saja, seperti mengantar anak sekolah atau berbelanja. “Kegiatan seperti PKK dan pengajian ibu- ibu tidak pun tidak pernah diikuti,” lanjut Hafidz.

Sementara itu, tetangga yang tinggal di depan rumah kedua pasangan ini, Fadholi juga mengatakan AM masih sering menyapa warga. Sedangkan istri AM kalaupun mau bicara dengan warga lain hanya seperlunya saja. Sementara itu, perihal penangkapan kedua terduga jaringan teroris ini diamini oleh Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Abiyoso Seno Aji.

“Iya, aparat Polrestabes Semarang memang diminta membck up aktivitas Densus 88 di Gunungpati,” kata kapolrestabes dalam pesan singkatnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement