REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Tingkat konsumsi daya listrik masyarakat Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dinilai masih relatif kecil. Manager UP3 PLN Purwokerto, Armunanto, menyebutkan beban penggunaan daya listrik masyarakat di wilayah setempat saat ini baru sebesar 37 persen dari kapasitas terpasang.
''Kelistrikan di Banyumas disuplai oleh tiga gardu induk, terdiri dari gardu induk Kalibakal, Rawalo, dan Ajibarang dengan kapasitas terpasang sebesar 333 Mega Watt. Namun hingga saat ini, beban penggunaan listrik masyarakat Banyumas baru sebesar sebesar 124 MW atau 37 persen, sehingga masih surplus 63 persen,'' jelasnya, dalam Multi Stakeholder Forum PLN 2019 di Wilayah Kabupaten Banyumas, di pendopo Setda Banyumas, Selasa (13/10).
Meski demikian dia menyebutkan, Pemkab Banyumas selama ini telah mendukung secara maksimal pengembangan penggunaan listrik PLN. Hal ini ditandai pertumbuhan pemasangan baru konsumen PLN yang mencapai sekitar 7,74 persen di 2019.
''Adanya program layanan satu pintu di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPPTSP) Kabupaten Banyumas, membuat pertumbuhan pemasangan baru pelanggan PLN juga mengalami peningkatan,'' jelasnya.
Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono, menyampaikan terima kasih kepada PLN dan berharap semakin memberikan manfaat kepada pelanggan PLN maupun PLN sendiri. Dia berharap, pelayanan yang diberikan PLN tidak membeda-bedakan antara status pejabat dan masyarakat.
''PLN Persero dituntut untuk terus berbenah dan berinovasi sehubungan dengan pelayanan yang diberikan. Hal ini karena PLN merupakan satu-satunya BUMN yang harus bisa menjamin ketersediaan energi listrik masyarakat,'' katanya.
Dalam acara tersebut juga ditandatangani Deklarasi Integritas yang dilakukan oleh PLN dan stakeholder yang hadir, dan diakhiri dengan sesi diskusi.