Selasa 15 Oct 2019 04:45 WIB

Gerindra: Manuver Prabowo untuk Kepentingan Bangsa

Prabowo rajin melakukan pertemuan dengan para pimpinan parpol koalisi pemerintah.

Rep: Ali Mansur/ Red: Nidia Zuraya
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (tengah) menyampaikan keterangan pers usai melakukan pertemuan di kawasan Permata Hijau, Jakarta, Ahad (13/10/2019).
Foto: ANTARA FOTO
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (tengah) menyampaikan keterangan pers usai melakukan pertemuan di kawasan Permata Hijau, Jakarta, Ahad (13/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, berbagai manuver politik dilakukan oleh partai. Tidak hanya partai koalisi pemerintah, manuver juga dilakukan oleh Partai Gerindra.

Akhir-akhir ini Ketua Umum Partai Gerindra rajin menemui pimpinan-pimpinan partai politik pengusung Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin.

Baca Juga

Praktis langkah-langkah Prabowo tersebut menuai kritik dari pendukungnya. Bahkan, tidak sedikit menganggap Prabowo sebagai pengkhianat karena diduga memilih berkoalisi dengan pemerintah dibanding menjadi oposisi.

Namun bagi Partai Gerindra, justru langkah Prabowo itu demi kepentingan bangsa. "Langkah yang dilakukan oleh Prabowo bentuk ketaatan ketaatan beliau Pada konstitusi bentuk-bentuk pemikiran dan sikapnya sejalan selalu memikirkan kepentingan bangsa dan negara dan rakyat buat rakyat," ujar Politikus Partai Gerindra, Riza Patria saat dihubungi Republika.coid, Senin (14/10).

Apalagi lanjut Riza, para pendukung Prabowo-Sandiaga Uno menginginkan berbuat untuk kepentingan rakyat dan bangsa. Hanya saja rakyat harus bersatu mengatasi berbagai macam masalah.

Oleh karena itu, apa yang menanjadi kelebihan visi dan misi Prabowo-Sandiaga akan disampaikan kepada Joko Widodo. Kemudian dapat diimplementasikan oleh pemerintah.

"Pastinya Joko Widodo juga punya program-program secara umum untuk kepentingan bangsa dan negara. Apalagi kalau ditambah dengan visi misi program prabowo-sandi kan lebih sempurna," tutur Riza.

Namun Riza juga tidak menampik adanya keinginan yang kuat dari pendukung memimpikan Prabowo-Sandiaga menjadi presiden. Tapi keputusan Mahkamah Agung (MA) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus dihormati. Apalagi Prabowo-Sandiaga adalah orang tata hukum, dan juga patuh pada undang-undang.

"Kami hormati keputusan sudah sudah berkekuatan hukum tetap, kita sekarang menata kembali masa depan Indonesia agar maju bangkit dan tidak menjadi negara yang gagal," kata Riza.

Maka kemudian beban yang berat harus dipikul dan menjadi tanggungjawab bersama. Tidak hanya bagi partai koalisi pendukung Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin selaku pemenang juga bagi partai pengusung Prabowo-Sandiaga.

"Kontribusinya macam-macam sesuai dengan kemampuan kapasitas dan kewenangan masing-masing. Baik kewenangan di eksekutif, legislatif dan yudikatif, silakan trias politikanya dijalankan," terang Riza.

Dengan demikian, masih kata Riza, pertemuan antar pemimpin partai politik sebagai bukti tanda mereka selalu berpikir besar untuk bangsa. Prabowo, kliam Riza, kerap mengajak para pemimpin partai, tokoh bangsa untuk berpikir besar demi bangsa Indonesia.

"Pilpres hajatan politik sudah selesai, kita kembali mengedepankan kepentingan yang lebih besar. Yaitu kepentingan merah putih, Pancasila NKRI, dan kepentingan Bhineka Tunggal Ika," tutup Riza.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement