REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto direncanakan temui Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Senin (14/10) malam ini. Hal tersebut disampaikan langsung oleh juru bicara (jubir) Prabowo Subianto Dahnil Anzar Simanjuntak.
"Malam ini berencana walaupun belum ada kepastian juga ini jam 7 Pak Prabowo akan berkunjung ke DPP PKB tapi belum ada jadwal yang pasti. Tapi kita mau merencakannya malam ini," kata Dahnil kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/10).
Dahnil mengaku telah bertemu Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid untuk menyampaikan terkait rencana Prabowo tersebut. Setelah PKB, rencananya Prabowo akan bertemu Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
"Golkar belum. Saya belum dapat jadwal, mungkin nanti kita ngobrol abis ini," ujarnya.
Kendati rangkaian safari gencar dilakukan Prabowo belakangan ini, ia menegaskan bahwa sampai saat ini Prabowo belum menentukan sikapnya. Sikap partai rencananya akan disampaikan pada rapat kerja nasional (rakernas) Partai Gerindra.
"Besok Pak Prabowo tanggal 16 masih mengumpulkan seluruh kader Gerindra dari seluruh indonesia. Itu untuk meminta masukan, karena memang sepenuhnya sudah diserahkan kepada pak prabowo oleh dewan pembina, tapi Pak Prabowo ingin mendengar masukan dari para kader, apakah kita lebih baik didalam atau di luar," jelasnya.
Sebelumnya Prabowo juga menemui Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Surya mengatakan pertemuannya dengan Prabowo lebih banyak berisi candaan.
"Jadi betapa saya harus bersyukur dan terima kasih, mas Prabowo datang ke rumah sebagai sahabat, ketua umum Gerindra, jadi pasti banyak bercandanya. Itu pasti," kata Paloh seusai menerima Prabowo di kediamannya di Jakarta, Ahad (13/10) malam.
Selain itu, Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto kembali bertemu di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat (11/10) sore. Keduanya sudah pernah bertemu pada 13 Juli 2019 lalu. Tatap muka Jokowi dan Prabowo kali ini membahas isu politik, ekonomi, gejolak keamanan sebagian daerah akhir-akhir ini, serta soal pemindahan ibu kota.
Ikuti Whatsapp Channel Republika