Senin 14 Oct 2019 08:30 WIB

Seorang Pedagang Es di Cirebon Disinyalir Ikut Jaringan JAD

Seorang pedagang es di Cirebon diduga terkait JAD Cirebon.

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com

CIREBON, AYOBANDUNG.COM -- Penangkapan BA, seorang pria yang sehari-hari dikenal sebagai pedagang es, disinyalir akibat keterlibatannya dalam jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Cirebon.

Namun begitu, Polres Cirebon Kota yang terlibat dalam penangkapan dan penggeledahan rumah tempat BA tinggal di kawasan Pagongan Timur, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, belum dapat memastikan kasus yang memberatkan BA.

"Terkait apa (keterlibatan BA) belum tahu persis. Tapi, yang bersangkutan terlibat dalam JAD," terang kapolres Cirebon Kota, AKBP Roland Ronaldy, Minggu (13/10/2019).

Menurutnya, kewenangan untuk menjelaskan keterlibatan BA, di luar keanggotaan JAD, berada di tangan Densus 88 Anti Teror. Karenanya, Roland mengelak saat disinggung mengenai keterlibatan BA dalam insiden penusukan Menkopolhukam Wiranto di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019) lalu.

Ia juga belum bisa memastikan ketika ditanya kemungkinan penangkapan BA terkait ancaman jelang pelantikan presiden dan wakil presiden nanti. "Biar nanti Densus 88 yang menjelaskan. Kami dari Polres Cirebon Kota hanya mem-back up saja," ungkapnya.

Diketahui, Tim Densus 88 Anti Teror bersama Polres Cirebon Kota mengamankan BA sebagai terduga teroris, Minggu (13/10/2019) malam. Selang sekitar dua jam setelah mengamankan BA, petugas gabungan selanjutnya menggeledah bagian dalam rumah.

Sebuah belati, topi, beberapa buah buku, termasuk potret terduga bersama sang istri, turut diamankan sebagai barang bukti.

Ketua RW 03 Kelurahan Panjunan, Syarif Rahman menyebut, rumah yang digeledah petugas ditinggali BA bersama istri dan keempat anaknya. "Ini rumah mertua (BA), tinggal sama istri dan empat anaknya. Mereka (mertua) sendiri tinggal di Bogor," katanya.

BA baru sekitar satu tahun menempati rumah itu. Pria tersebut dikenal sebagai perantau asal Sumatera, sedangkan istrinya asal Cirebon.

Sehari-hari, lanjutnya, BA bekerja sebagai pedagang es di sekolah. Sementara sang istri merupakan ibu rumah tangga.

"Ya, enggak menyangka bakal begini (diamankan karena diduga terlibat terorisme). Memang sehari-hari juga jarang sosialisasi sama warga sekitar," ungkapnya.

Dia pun menyesalkan kejadian itu dan berharap tak ada warganya yang lain yang terlibat dalam gerakan terlarang.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement