Senin 14 Oct 2019 08:13 WIB

Mulai Pulih, Wiranto Segera Dipulangkan

kita harusnya bijak bermedia sosial, santun mencernanya.

Puluhan karangan bunga untuk Menkopolhukam Wiranto masih berdatangan di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Sabtu (12/10).  Karangan bunga dari para pejabat itu ditempatkan di Lobi Utama RSPAD.
Foto: Dian Erika Nugraheny/Republika
Puluhan karangan bunga untuk Menkopolhukam Wiranto masih berdatangan di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Sabtu (12/10). Karangan bunga dari para pejabat itu ditempatkan di Lobi Utama RSPAD.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil presiden terpilih periode 2019-2024 KH Ma'ruf Amin mengunjungi Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto yang masih dirawat akibat mengalami penusukan di Serang, Banten, pekan lalu. Menurut KH Ma’ruf, Wiranto tak lama lagi bisa dipulangkan.

"Saya lihat kondisinya sudah membaik. Menurut dokternya, itu sudah dalam proses penyembuhan. Insya Allah, tidak lama lagi beliau akan pulih," ujar KH Ma'ruf usai menjenguk Wiranto di Paviliun Kartika, Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta, Ahad (13/10).

Ma'ruf mengatakan, dalam kunjungannya selama 15 menit itu dia sempat berbincang-bincang beberapa saat dengan mantan panglima ABRI tersebut. Wiranto cukup lancar menjawab pertanyaan-pertanyaan darinya. "Beliau bicara lantang, lancar. Alhamdulillah sudah baik dan mudah-mudahan tidak lama lagi akan langsung pulang," ucap ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu.

KH Ma'ruf menambahkan, dirinya baru sempat menjenguk Wiranto karena pada saat peristiwa terjadi pada Kamis (10/10) dia sedang berada di Nusa Tenggara Barat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) MUI. Dia bersyukur Wiranto bisa memperoleh penanganan yang cepat sehingga proses penyembuhan bisa berjalan dengan baik.

Menko Polhukam Wiranto mendapatkan perawatan di RSPAD karena ditusuk oleh orang tak dikenal di Alun-Alun Menes, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten. Insiden itu terjadi ketika Wiranto melakukan kunjungan kerja. Belakangan, pelaku penusukan diketahui bernama Syahril Alamsyah alias Abu Rara yang diduga terpapar paham radikal.

Wiranto sebelumnya mendapatkan penanganan medis awal di Puskesmas Menes dan RSUD Berkah, Pandeglang. Menurut Direktur Utama RSUD Berkah Pandeglang, Firman, mantan panglima ABRI itu terkena dua tusukan di perut.

Selain Wiranto, petugas medis juga menangani tiga orang lain yang juga terkena tusukan, yakni ajudan Wiranto, kapolsek Menes, dan seorang pegawai Universitas Mathla'ul Anwar. Selanjutnya, Wiranto diterbangkan menggunakan helikopter ke RSPAD Gatot Soebroto Jakarta untuk mendapat perawatan lebih lanjut.

Wakil Ketua MPR dari Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan, Wiranto telah selesai menjalani pengobatan fisioterapi, yakni terapi berjalan. Hal itu disampaikan setelah dirinya menjenguk Wiranto, kemarin. "Tadi sempat terapi jalan beberapa langkah," ujar Hasan.

Ia mengaku tidak sempat berbincang karena Wiranto sedang tidur saat dia tiba. Informasi mengenai pengobatan fisioterapi Wiranto diperoleh dari keluarga yang berjaga. Hasan mendoakan agar Wiranto bisa segera membaik agar dapat dipindahkan dari ruangan perawatan. "Mudah-mudahan dalam waktu satu minggu ini bisa pindah dari ruangan sekarang ICU ke ruangan perawatan," ucap Syarif.

Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie yang ikut menjenguk Wiranto kemarin mengatakan, jari kelingking Wiranto terluka akibat menangkis serangan. "Tangan kelingkingnya juga luka karena menangkis serangan itu," ujar Aburizal di RSPAD.

Dia mengatakan, berkat tangkisan tersebut, Wiranto berhasil terhindar dari luka yang lebih serius di bagian perutnya. Saat ini, kata dia, kondisi mantan panglima ABRI tersebut sudah dalam kondisi stabil dan mulai membaik.

"Jadi, saya bercakap-cakap dan saya mendoakan beliau cepat sembuh karena negara membutuhkan," kata Aburizal. "Jangan lupakan bahwa beliau itu menko polhukam yang tertinggi, suatu pejabat tertinggi yang bertanggung jawab masalah keamanan dan beliau yang menjadi korban. Kita membutuhkan beliau cepat sembuh," tutur Aburizal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement