Ahad 13 Oct 2019 17:20 WIB

BMKG Ingatkan Peningkatan Suhu di DIY

BMKG mengatakan fenomena equinox sedang terjadi di wilayah DIY.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yudha Manggala P Putra
Matahari bersinar terik saat fenomena Equinox. Ilustrasi
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Matahari bersinar terik saat fenomena Equinox. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Stasiun Klimatologi Mlati BMKG DIY mengingatkan, DIY saat ini dilanda fenomena Equinox. Kondisi itu menyebabkan terjadinya peningkatan suhu udara antara 32 hingga 34 derajat celcius.

Kepala Stasiun Klimatologi Mlati, Reni Kraningtyas mengatakan, equinox sebenarnya fenomena astronomi biasa. Yakni, kondisi ketika matahari melintasi garis khatulistiwa.

Secara periodik, fenomena itu berlangsung dua kali dalam satu tahun, yaitu 21 Maret dan 23 September. Menjelang dan setelah equinox, akan ada peningkatan suhu udara yang ditandai teriknya sinar matahari.

"Akibat intensitas matahari yang diterima permukaan bumi mencapai maksimum," kata Reni, Ahad (13/10).

Pada Jumat (11/10) kemarin, BMKG mencatat suhu udara maksimum di Staklim Mlati Yogyakarta mencapai 34,8 derajat. Umumnya, suhu maksimum di Yogyakarta berkisar 30-32 derajat celcius.

Ia menerangkan, hari tanpa bayangan atau kulminasi adalah fenomena saat matahari tepat di posisi paling tinggi langit. Saat deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat, disebut kulminasi utama.

Pada saat itu, matahari akan ada di atas kepala pengamat atau titik zenit. Kondisi itu membuat bayangan benda tegak akan terlihat menghilang karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.

"Untuk wilayah-wilayah Yogyakarta yang berada di selatan equator, kulminasi utama diperkirakan terjadi pada 13 Oktober 2019 sekitar 11.24 WIB," ujar Reni.

Meski begitu, masyarakat diharapkan tetap mengakses informasi terkini dari sumber-sumber resmi. BMKG DIY sendiri membuka layanan informasi cuaca 24 jam melalui call center 0274-2880151/52.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement