Ahad 13 Oct 2019 11:34 WIB

Membaca Pertemuan Penting Jokowi-Prabowo

Apa saja yang didiskusikan Jokowi dan Prabowo dalam pertemuan di Istana itu?

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Elba Damhuri
Prabowo Subianto dan Jokowi bertemu di istana, Jumat (11/10).
Foto: Dessy Suciati Saputri
Prabowo Subianto dan Jokowi bertemu di istana, Jumat (11/10).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menganggap pertemuan Joko Widodo-Prabowo merupakan pertemuan yang penuh nilai positif untuk bangsa.

"Pertemuan yang sedemikian rupa itu, menurut saya, pertemuan yang amat sangat memberikan nilai positif. Karena itu kita bertemu, sulit bersalaman bersama, bagaimana kita menyelesaikan masalah bangsa," kata Surya Paloh seusai membesuk Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto di RSPAD, Jakarta, Sabtu (12/10).

Permasalahan bangsa ini, kata Paloh, begitu kompleks dan besar. Oleh karena itu, semua pihak perlu bekerja sama menyelesaikannya. "Tidak bisa diselesaikan oleh satu kelompok. Kita harus bersama menyelesaikannya," ucapnya.

Ketika ditanya pendapatnya tentang Gerindra yang akan merapat ke dalam koalisi Pemerintahan Jokowi periode 2019-2024 dan ikut mendapatkan posisi menteri, Paloh mengatakan, urusan tersebut menjadi hak prerogatif Presiden Joko Widodo.

"Itu hak prerogatif Presiden. (Jika) Presiden anggap itu perlu dalam kepemimpinannya, silakan. Presiden yang menentukan kabinetnya. Nasdem harus konsisten. Kalau tidak, nanti jadi inkonsistensi, katanya tadi mau dukung tanpa syarat," ujar Paloh.

Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto kembali bertemu di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat (11/10) sore. Keduanya sudah pernah bertemu pada 13 Juli 2019 lalu. Tatap muka Jokowi dan Prabowo kali ini membahas isu politik, ekonomi, gejolak keamanan sebagian daerah akhir-akhir ini, serta soal pemindahan ibu kota.

Pertemuan Jokowi dan Prabowo juga dianggap sebagai contoh tradisi politik yang baik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tokoh pemuda milenial Arief Rosyid mengatakan, pertemuan dua tokoh yang sebelumnya bersaing di pemilihan presiden 2019 ini merupakan contoh yang sangat positif bagi perjalanan bangsa dan negara.

"Kami melihat pertemuan demi pertemuan yang dilakukan Presiden bersama tokoh bangsa sangat positif. Ini menjadi contoh bagi kami untuk terus memupuk persaudaraan demi keutuhan bangsa," ujar Arief, Sabtu.

Mantan ketua umum HMI itu mengatakan, pertemuan Presiden Jokowi, Prabowo, dan sebelumnya dengan SBY sangat penting untuk menjadi contoh menyelesaikan persoalan kebangsaan bersama-sama. Pertemuan tersebut, lanjut Arief, bisa menjadi tradisi yang bagus bagi pemimpin negara untuk diteruskan anak muda di negara ini.

Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengatakan, Prabowo telah memiliki kesamaan pandang dengan Jokowi, khususnya bagaimana ke depan harus bersatu membangun bangsa.

"Ada kesamaan pandang antara Presiden Jokowi dan Prabowo, bagaimana ke depan kita harus bersatu untuk membangun bangsa," kata Riza Patria di Jakarta, Sabtu.

Riza mengatakan, Jokowi memahami dan mengerti visi Indonesia Menang yang disampaikan Prabowo. Jokowi pun dinilai memiliki visi-misi serta program yang baik.

Menurut Riza, sinergi visi-misi dan program kedua tokoh tersebut akan baik kalau bisa diimplementasikan. Namun, ia enggan menjawab seberapa besar kans Gerindra masuk dalam pemerintahan.

"Gerindra siap di mana pun, yang penting bagi kami terus berusaha, berjuang, dan bekerja untuk berkontribusi yang baik untuk kepentingan bangsa dan negara," ujar Riza.

Riza mengatakan, pertemuan antara Presiden Jokowi-Prabowo pada Jumat lebih banyak membicarakan visi Indonesia ke depan karena keduanya punya kesamaan pandang terhadap Indonesia yang harus lebih baik. Menurut dia, Prabowo punya pengalaman yang panjang dan mengerti cara menjaga pertahanan Indonesia ke depan.

"Prabowo juga mengerti bagaimana membangun ekonomi Indonesia ke depan, harus menjadi bangsa yang berdaulat atas pangan energi dan pertahanan. Selain itu, ada visi Prabowo terkait kesediaan air," tutur Riza.

Menurut dia, ada lima poin yang menjadi pandangan Prabowo, yaitu kedaulatan pangan, pertahanan yang kuat, kedaulatan energi, pentingnya kesediaan air, dan pentingnya sebuah pemerintahan yang kuat tanpa korupsi.

Ketua DPP Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago mengatakan, Surya Paloh akan bertemu dengan Prabowo Subianto dalam waktu dekat. Menurut dia, pertemuan keduanya dalam rangka silaturahim dua tokoh politik nasional. "Surya Paloh dan Prabowo pasti bertemu, tetapi kapan waktunya kami belum tahu," kata di Jakarta, Sabtu.

Dia mengatakan, para tokoh politik harus melakukan silaturahim karena dinamika politik saat ini harus ada kebersamaan. Menurut dia, tokoh politik nasional harus ada kebersamaan dan koordinasi antara satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan Indonesia lebih baik.

"Partai Gerindra dan Partai Nasdem memiliki niat baik sehingga tidak masalah untuk melakukan pertemuan tersebut," ujarnya.

Irma memastikan, pertemuan kedua tokoh itu akan membahas bagaimana membangun Indonesia ke depan agar terjadi sinergi di antara pimpinan partai.

(antara ed: firkah fansuri)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement