Sabtu 12 Oct 2019 20:09 WIB

La Nyalla: Mana Ada Orang Mau Direkayasa untuk Ditikam

La Nyalla menilai tudingan kasus penusukan Wiranto rekayasa tidak masuk akal.

Ketua DPD RI, La Nyalla Mattalitti, memberikan keterangan usai menjenguk Menkopolhukam Wiranto, di RSPAD, Sabtu (12/10). Dia mengungkapkan, Wiranto menjalani operasi pemotongan usus sepanjang 47 sentimeter.
Foto: Republika/Dian Erika N
Ketua DPD RI, La Nyalla Mattalitti, memberikan keterangan usai menjenguk Menkopolhukam Wiranto, di RSPAD, Sabtu (12/10). Dia mengungkapkan, Wiranto menjalani operasi pemotongan usus sepanjang 47 sentimeter.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) La Nyalla Mahmud Mattalitti memastikan penusukan yang menimpa Menko Polhukam Wiranto bukanlah sebuah rekayasa. Tidak ada orang mau ikut rekayasa tapi harus ditusuk.

"Kalau ada yang beranggapan ini setting-an, mana ada orang mau di-setting untuk ditikam apalagi beliau kan pejabat tinggi, saya lihat hasil operasinya 47 centimeter ususnya dipotong, baru disambung kembali," kata Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti usai membesuk Wiranto, di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Sabtu.

Baca Juga

Menurut dia anggapan rekayasa oleh sejumlah kalangan itu tidak masuk akal. Pasalnya, sampai hari ke tiga pascapenusukan Wiranto masih terbaring mendapatkan perawatan. "Jadi masa setting-an mengorbankan diri kita, kita doakan beliau cepat sembuh dan kembali ke tengah-tengah kita," katanya.

Melihat kejadian tersebut, La Nyalla, menilai pihak terkait perlu meningkatkan keamanan bagi pejabat negara lainnya. "Saya rasa cukup penting melihat kejadian ini, dan itu bisa terjadi bukan hanya kepada pak Wiranto, bisa juga terjadi pada diri saya dan yang lainnya," ujar La Nyalla.

Sebelumnya, pada Kamis 10 Oktober 2019, Wiranto diserang oleh orang tidak dikenal ketika kunjungan kerja ke Pandeglang, Banten.

Wiranto dikabarkan terkena dua tusukan benda tajam di perut akibat penyerangan tersebut. Ia awalnya mendapatkan perawatan di RSUD Berkah, Pandeglang, kemudian dirujuk ke RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.

Selain Wiranto, tiga orang lainnya juga terkena tusukan pelaku, yaitu ajudan Wiranto, Kapolsek Menes Pandeglang Kompol Daryanto, dan seorang pegawai Universitas Mathla'ul Anwar.

Sejak mendapatkan perawatan pada Kamis 10 Oktober, Wiranto sudah dikunjungi oleh Presiden dan sejumlah kolega baik dari menteri, mantan menteri, wantimpres dan sahabatnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement