REPUBLIKA.CO.ID, WAISAI -- Aurelien, warga asal Swiss yang dilaporkan hilang di dalam hutan Misool Raja Ampat, Provinsi Papua Barat, masuk daerah tersebut tanpa melapor kepada pemerintah daerah setempat. Pria tersebut belum dapat disebut sebagai wisatawan karena tidak melapor kepada pemerintah daerah apa tujuannya masuk ke Raja Ampat.
Kepala Dinas Pariwisata Raja Ampat, Yusdi Lamatenggo mengatakan orang asing tersebut tidak terdata sebagai wisatawan yang berkunjung ke Raja Ampat. "Sesuai aturan orang asing yang berkunjung ke Raja Ampat wajib melapor dan membayar retribusi yang sudah ditetapkan. Sedangkan pria yang hilang tersebut tidak melalui proses yang ada," ujarnya, Jumat (11/10).
Pencarian terhadap Aurelien oleh tim Basarnas Sorong telah dihentikan untuk sementara karena sulitnya medan. Kepala Kantor Basarnas Sorong, Sunarto yang memberikan keterangan terpisah, mengatakan hingga kini pria tersebut belum ditemukan dan belum diketahui pula kondisinya.
Ia mengatakan pencarian terhadap wisatawan asing tersebut telah dihentikan karena medan yang ditempuh sulit. Tim pencari korban di Misool telah ditarik kembali ke Sorong.
"Kendala pencarian adalah menuju tempat atau titik dimana korban minta pertolongan melalui satelit sangat sulit, batuan karang terjal tak bisa dilewati," tambah dia.