REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertemuan kedua pascapilpres antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, tak hanya membahas kondisi politik dan koalisi semata. Keduanya juga membahas mengenai perkembangan situasi ekonomi global hingga isu mengenai pemindahan ibu kota negara.
Jokowi mengaku sengaja mengajak Prabowo berdiskusi mengenai situasi ekonomi global yang menunjukkan perlambatan pertumbuhan. Indonesia, jelas Jokowi, perlu menyiapkan langkah demi memayungi fundamental ekonomi nasional agar tetap kuat dan tak terpengaruh perlambatan ekonomi dunia.
"Tadi yang kedua juga berbicara masalah ibu kota baru. Kami bercerita banyak kenapa pindah ke Kalimantan Timur, alasannya ini, ini, ini, kami sampaikan semuanya juga dengan Bapak Prabowo Subianto," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jumat (11/10).
Prabowo menambahkan, dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam tadi ia menyampaikan pemikirannya soal perekonomian nasional. Prabowo juga mengaku mendukung penuh gagasan pemindahan ibu kota.
Asalkan, jelasnya, ide pemindahan ibu kota dilengkapi dengan kajian yang tepat dan perencanaan yang matang.
"Kalau kami diperlukan, kami siap. Kami akan memberi gagasan yang optimistis, kami yakin Indonesia bisa tumbuh double digit, kami yakin Indonesia bisa bangkit cepat. Kami ingin membantu dan kami siap membantu kalau diperlukan," ujar Prabowo.