Jumat 11 Oct 2019 13:59 WIB

TMMD Buka Akses ke Sumber Air Panas dan Dingin Bebbae

Ketika penataan sumber air panas dan dingin itu selesai maka bisa menarik wisatawan

Rep: Erik PP/ Red: Gita Amanda
Satgas TMMD ke-106 Kodim Soppeng bersama warga meninjau sumber mata air panas di Desa Tellu Limpoe, Kecamatan Marioriawa, Jumat (11/10).
Foto: Erik PP/REPUBLIKA
Satgas TMMD ke-106 Kodim Soppeng bersama warga meninjau sumber mata air panas di Desa Tellu Limpoe, Kecamatan Marioriawa, Jumat (11/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SOPPENG -- Satuan Tugas (Satgas) Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke-106 Kodim 1423/Soppeng memiliki beberapa program unggulan bagi masyarakat. Di antaranya, normalisasi Sungai Kawerang sepanjang 4,6 kilometer (km) dari Desa Patampanua sampai Desa Paningcong, Kecamatan Marioriawa; pengerasan jalan penghubung Desa Panincong-Desa Patampanua-Desa Tellulimpoe sepanjang 3 km; dan renovasi Masjid Nurjannah Abbanuange, Dusun Wanatua, Desa Sering, Kecamatan Donri-Donri.

Selain itu, Satgas TMMD juga menghadirkan program tambahan, berupa pembangunan jalan masuk selebar lima meter ke sumber mata air panas Bebbae sepanjang 300 meter. Serta penataan sumber mata air panas dan dingin Bebbae yang lokasinya berdampingan di Desa Tellu Limpoe, Kecamatan Marioriawa.

Kepala Desa Tellu Limpoe, Asidi mengatakan, program TMMD di Soppeng menjangkau daerah terpencil sehingga manfaatnya bisa dirasakan masyarakat. Dia senang lantaran berkat bantuan personel TNI yang membuka lahan hingga membuat akses ke mata air Bebbae menjadi bisa dilewati mobil.

Asidi pun meyakini, ketika penataan sumber air panas dan dingin itu selesai maka nantinya bisa menarik wisatawan berkunjung. Kondisi itu tentu akan menguntungkan Pemerintah Desa Tellu Limpoe yang dapat menarik tiket dan ikut menggeliatkan perekonomian masyarakat.

"Dulu kondisinya tidak bisa diakses, lebar jalan hanya 1,5 meter, sekarang sudah dikeraskan dan halus, tanah warga dihibahkan untuk pembuatan jalan, nanti sumber air panas dan dingin ini akan jadi tempat wisata, khususnya tempat terapi," kata Asidi ditemui Republika.co.id di lokasi, Jumat (11/9).

Babinsa Desa Tellu Limpoe, Serda Iskandar N mengatakan, penemuan sumber mata air panas dan dingin berdiameter sekitar 3 meter tersebut sebenarnya sudah berlangsung sejak lama. Namun, selama ini potensi sumber mata air itu tidak terurus lantaran akses jalan tidak memadai hanya bisa dilalui motor dan tertutup pepohohan.

Berkat program TMMD, sambung dia, akhirnya sumber mata air itu kini bisa mudah dikunjungi masyarakat dan hanya perlu pembangunan fasilitas tambahan agar pengunjung nyaman.

"Dulu aksesnya tak ada, jadi tidak ketahuan potensinya. Ini airnya mengalir terus tak mpernah kering, meski kemarau. Uniknya sumber yang panas ini keluar dari dalam tanah," ucap Iskandar.

Komandan Kompi SSK Satgas TMMD ke-106, Kapten Jamaludin menambahkan, tiga program TMMD yang dikerjakan memang ditujukan untuk kepentingan masyarakat. Khusus untuk pengerasan jalan penghubung Desa Panincong-Desa Patampanua-Desa Tellulimpoe, sambung dia, sebelumnya jalan itu hanya selebar dua meter dan hanya dapat dilalui sepeda motor.

"Kini setelah dilakukan pengerasan dan jalan diperluas, masyarakat punya akses cepat membawa mobil untuk mengangkut hasil bumi, dan ini yang diuntungkan jelas masyarakat," ujar Jamaludin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement