Kamis 10 Oct 2019 18:18 WIB

Soal Penusukan Wiranto, Pengamat: Mungkin Ada Muatan Politik

Bisa jadi terkait dengan kebijakan atau ucapan dari Wiranto selaku menko polhukam.

Menko Polhukam Wiranto digotong dari mobil menuju ruang UGD Menes Medical Center (MMC) sesaat setelah diserang di Alun-alun Menes usai meresmikan ruang kuliah bersama Universitas Matlaul Anwar di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019).
Foto: Antara/Weli Ayu Rejeki
Menko Polhukam Wiranto digotong dari mobil menuju ruang UGD Menes Medical Center (MMC) sesaat setelah diserang di Alun-alun Menes usai meresmikan ruang kuliah bersama Universitas Matlaul Anwar di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof Dr Lili Romli mengatakan kemungkinan ada muatan politik terkait penusukan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto. Sebab, korban yang diserang adalah pejabat politik.

"Jika pelaku penusukan sehat secara psikologis berarti penusukan ini ada kaitannya dengan politik karena yang diserang adalah pejabat publik, seorang menko polhukam berarti bisa jadi terkait dengan kebijakan-kebijakan ataupun ucapan-ucapan dari Pak Wiranto sebagai menko polhukam," kata Lili saat dihubungi dari Jakarta, Kamis (10/10).

Baca Juga

Lili menuturkan penusukan itu memang perlu ditelisik lebih jauh terkait latar belakang dan kesehatan psikologis pelaku penyerangan. "Kalau memang tidak sehat secara psikologis bisa saja orang itu dipahami menyasar siapa saja begitu kan," tutur Lili.

Lili mengatakan, perlu ditelusuri juga adanya kemungkinan keterkaitan dengan gerakan radikalisme. Sebab, Wiranto adalah pejabat publik yang mendorong ditetapkannya Undang-undang (UU) Ormas yang melarang kelompok-kelompok garis keras di Tanah Air.

Selain itu, Lili menuturkan perlu juga ditelusuri apakah penyerangan Wiranto tersebut terkait dengan kekisruhan isu politik yang lain. Sebab pada Oktober 2019, akan ada pelantikan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia dan disusul pemilihan anggota kabinet.

"Karena yang diserang menko polhukam, kuat kemungkinannya ada kaitannya dengan politik, apalagi sebentar lagi ada pelantikan presiden," tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto ditusuk orang tidak di kenal saat turun dari kendaraan di alun-alun Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis. Selain menyebabkan Wiranto terluka, kejadian melukai ajudan dan polisi yang sedang mengawalnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement