Kamis 10 Oct 2019 11:14 WIB

Menhan Ryamizard Temui Tujuh Tokoh Adat Papua

Menhan menilai sudah waatnya warga Papua kembali melakukan kegiatan bersama.

Seorang teknisi berusaha melepas onderdil yang masih bisa digunakan dari mobil yang hangus terbakar pasca unjuk rasa yang berujung anarkis di Jalan Trans Papua Pikhe, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Rabu (9/10/2019).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Seorang teknisi berusaha melepas onderdil yang masih bisa digunakan dari mobil yang hangus terbakar pasca unjuk rasa yang berujung anarkis di Jalan Trans Papua Pikhe, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Rabu (9/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAYAPURA -- Menteri Pertahanan (Menhan) Jenderal TNI Purn Ryamizard Ryacudu bertemu dengan tujuh tokoh adat Papua dan Papua Barat di Lapangan Futsal, Abepura, Jayapura, Papua, Kamis (10/10).

Dalam pertemuan itu, Menhan Ryamizard membawa pesan perdamaian dan kerukunan untuk masa depan Papua yang aman dan damai serta sejahtera dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).  "Semua agama mengajarkan tentang kasih sayang dan perdamaian," kata Ryamizard.

Baca Juga

Menurut dia, sudah saatnya masyarakat Papua melakukan kegiatan bersama, berkoordinasi dan bersilaturahmi dengan musyawarah untuk mufakat agar tercipta perdamaian di Bumi Cenderawasih.  "Kita bertahun-tahun mengamankan Papua dengan bersenjata. Sudah saatnya, kita melakukan kegiatan bersama dan saling bersilaturahmi," kata mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini.

Ryamizard menambahkan, ia merasa terhormat bisa datang kembali ke tanah Papua.

Ada pewakilan dari tujuh masyarakat adat Papua yang hadir dalam pertemuan ini. Ryamizard juga didampingi sejumlah pejabat Kemenhan, Wakapolda Papua Brigjen Yakobus dan Kasdam Cendrawasih Brigjen TNI Irham Waroihan.

Mereka disambut Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano beserta jajaran dan para tokoh adat. Salah satu tokoh adat dari Papua Barat, Nando mengatakan, semua tokoh adat Papua mendukung komitmen Presiden Joko Widodo untuk memajukan tanah Papua. "Kemajuan akan memberikan kedamaian di tanah Papua," ucapnya.

Oleh karena itu, di dalam periode kedua ini Presiden Jokowi diharapkan bisa membuka daerah-daerah yang terisolasi dan melakukan pemekaran bagi daerah yang cakupannya cukup luas

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement