Kamis 10 Oct 2019 07:33 WIB

Turis Lokal dan Mancanegara Padati Nusa Penida Festival 2019

Karnaval ini ikut menguatkan ekonomi masyarakat Bali.

Fragmen Tari meriahkan penutupan Nusa Penida Festival 2019.
Foto: Dok. NPF
Fragmen Tari meriahkan penutupan Nusa Penida Festival 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Nusa Penida Festival (NPF) 2019 yang diadakan di Pantai Banjar Nyuh, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali, sejak tanggal 5-8 Oktober 2019 resmi ditutup. Penutupan dimeriahkan oleh berbagai musisi dan dihadiri oleh Deputi Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK) Sonny Harry B Harmadi dan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta.

Penutupan ini ditandai dengan pemukulan kentongan dan penyerahan dokumen potensi desa usulan Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN). Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengatakan, dalam acara penutupan NPF 2019 terdapat beberapa rangkaian acara yang dimeriahkan oleh musisi Nasional.

“Di acara penutupan NPF kali ini, kami menghadirkan karnaval dan dimeriahkan oleh musisi Nasional seperti Johny Agung, Tipe X, DJ Denada," ujar Suwirta melalui keterangan resmi kepada media di Jakarta, Rabu (9/10). “Kami berusaha untuk terus memajukan kebudayaan dan kekayaan alam, makanya kami hadirkan karnaval yang diikuti oleh warga lokal untuk menunjukan kepada pengunjung bahwa Klungkung memiliki kekayaan alam dan budaya," lanjut Suwirta.

Dia mengatakan, ramainya wisatawan lokal maupun mancanegara yang ikut menikmati penutupan NPF tahun ini, membuktikan bahwa antusiasme sangat tinggi untuk acara tersebut. Dalam pidatonya, Suwirta mengimbau kepada seluruh masyarakat Klungkung untuk tetap melakukan promosi wisata daerah. Selain itu, UMKM juga harus ditingkatkan.

"Jangan mengantungkan hidup sepenuhnya pada pariwisata saja. Bidang lain seperti pertanian dan pertenakan hendaknya juga tetap dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan buruk yang terjadi. Karena jika suatu saat pariwisata alami goncangan maka ekonomi tidak ikut akan jatuh," ujar Suwirta.

“Ketika mata pencharian sudah mengandalkan pariwisata, maka kita juga perlu mejaga alam dan perilaku kita dengan baik dengan tidak membuang sampah sembarangan dan meminimalisir penggunaan plastik. Kita juga tidak perlu sombong ketika pariwisata Nusa Penida sudah maju agar kita tidak akan mengalami guncangan ekonomi," lanjut Suwirta.

Deputi Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK) Sonny Harry B Harmadi mengaku terpukau setelah menyaksikan keragaman atraksi budaya di nusa penida lewat karnaval budaya

“Saya sangat kagum ketika tadi melihat karnaval budaya, saya yakin jika seluruh elemen masyarakat memiliki tekad yang kuat untuk membangun Nusa Penida, maka Nusa Penida akan semakin maju dari segi infrastuktur dan perekonomian," ujar Sonny.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement