Rabu 09 Oct 2019 08:20 WIB

Banyak Pekerja Eksodus, TNI Garap Rekonstruksi Wamena

Permukiman sementara akan dibangun bagi korban kerusuhan Wamena.

Suasana pengungsi Wamena di posko pengungsian Tongkonan, Kotaraja, Jayapura, Papua, Senin (7/10/2019). Pemerintah Kota Jayapura menyediakan tempat untuk menampung pengungsi dari Wamena.
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Sejumlah prajurit TNI dan Polri berjaga di Jalan Irian, Wamena, Papua, Selasa (8/10/2019).

Permukiman sementara

Sementara itu, Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe menegaskan segera membangun permukiman sementara bagi korban kerusuhan Wamena. Pengerjaan pembangunannya akan dilakukan TNI sehingga para korban dapat segera menempati rumah atau ruko milik mereka. "Pemprov Papua dalam APBD perubahan sudah menganggarkan Rp 8 miliar untuk membantu para korban kerusuhan, termasuk untuk membangun permukiman sementara," kata Gubernur Enembe, di Jayapura, Selasa (8/10).

Ia mengatakan, tahap awal yang dibangun hanya dari kayu agar para pengungsi mau kembali ke tempat tinggal mereka yang dirusak pendemo. “Dalam setiap kesempatan, saya selalu meminta agar para pengungsi kembali ke Wamena dan kita bersama-sama membangun wilayah itu,” ujar dia. Gubernur mengaku kawasan itu sudah relatif aman. Aktivitas masyarakat berangsur normal kembali sehingga pengungsi yang berada di luar pengungsian dapat kembali ke Wamena.

Demo yang berakhir rusuh di Wamena menyebabkan 33 orang meninggal dan 76 orang luka-luka. Sejauh ini, jumlah pengungsi di Wamena berkisar pada jumlah 1.500 orang. Sementara, jumlah pengungsi dari Wamena yang diterbangkan ke Jayapura dan beberapa daerah tujuan lainnya mencapai 11.410 orang per Senin (7/10).

Kepala Penerangan (Kapen) Lanud Silas Papare Jayapura, Mayor Sus Rindar Noor, menuturkan, jumlah pengungsi yang masih berada di tempat-tempat pengungsian di Jayapura tercatat 2.190 orang. Dia menjelaskan, para pengungsi dari Wamena selain dilayani oleh Lanud Silas Papare untuk transportasi udara, juga dibantu oleh maskapai penerbangan Trigana dan Wings Air.

"Jadi, yang diangkut oleh Trigana sebanyak 3.473 orang dan Wings Air sebanyak 1.343 orang dan ini jumlahnya di luar dari total 11.410 tadi," kata dia. Dia menambahkan, untuk pengungsi yang sudah kembali ke daerah asal menggunakan pesawat Hercules sebanyak 525 orang dengan tujuan, di antaranya Makasar, Malang, dan Jakarta.

Panglima Kodam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab menegaskan, pemerintah bersama aparat TNI dan Polri kini fokus untuk memulihkan situasi di Wamena agar aktivitas ekonomi, pendidikan, kesehatan, pemerintahan, dan lainnya bisa berjalan normal kembali. “Sekarang tidak ada lagi eksodus pengungsi dari Wamena. Yang ada, bagaimana kita secepatnya memulihkan situasi di Kota Wamena agar semua sektor bisa kembali bergerak," ujar Mayjen Asaribab di Timika, Selasa.

Putra asli Papua yang baru memegang tongkat komando Kodam XVII Cenderawasih sejak 18 September 2019 itu berharap situasi di Wamena secepatnya bisa pulih kembali seperti sedia kala. Adapun terkait masih adanya pengungsi yang eksodus dari Wamena ataupun dari Ilaga, baik ke Jayapura, Biak, maupun Timika saat ini, kata dia, lantaran mereka merasa masih belum aman.

"Yang mungkin dilihat oleh saudara-saudara kita yang turun dari gunung itu karena merasa belum nyaman. Mungkin setelah situasi benar-benar aman, mereka akan kembali ke sana," ujarnya.

Sementara, terkait situasi di Ilaga, Ibu Kota Kabupaten Puncak, yang beberapa waktu terakhir sering mengalami teror penembakan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB), menurut Pangdam, saat ini situasinya sudah nisbi kondusif. n sapto andika candra/antara ed: fitriyan zamzami

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement