Selasa 08 Oct 2019 14:00 WIB

Bogor Raih Penghargaan Kabupaten Terinovatif

Tjahjo mengatakan inovasi menjadi kunci kesuksesan sebuah daerah.

Rep: Antara/ Red: Bilal Ramadhan
Kabupaten Bogor dengan Bupati Ade Yasin yang mengusung program utama Pancakarsa, meraih penghargaan sebagai kabupaten terinovatif dengan meraih Innovative Government Award (IGA) Tahun 2019 di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (7/10) malam.
Foto: Istimewa
Kabupaten Bogor dengan Bupati Ade Yasin yang mengusung program utama Pancakarsa, meraih penghargaan sebagai kabupaten terinovatif dengan meraih Innovative Government Award (IGA) Tahun 2019 di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (7/10) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Kabupaten Bogor dengan Bupati Ade Yasin yang mengusung program utama Pancakarsa, meraih penghargaan sebagai kabupaten terinovatif dengan meraih Innovative Government Award (IGA) Tahun 2019 di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (7/10) malam.

"Inovasi yang ada di Kabupaten Bogor dilaksanakan dalam upaya mewujudkan Program Pancakarsa," kata Ade Yasin.

Ia menjelaskan Pemkab Bogor terpacu melahirkan inovasi-inovasi lantaran ditarget merealisasikan lima karsa tersebut. Yaitu karsa Bogor Cerdas, Bogor Sehat, Bogor Maju, Bogor Membangun, serta Bogor Berkeadaban.

Terlebih, kata bupati yang belum genap setahun memimpin Kabupaten Bogor itu, kini mengubah "branding" Kabupaten Bogor menjadi The City of Sport and Tourism. Ia memiliki target meningkatkan jumlah wisatawan dari 7,3 juta orang per tahun menjadi 10 juta orang.

Penghargaan IGA Tahun 2019 itu diberikan langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo kepada Ade Yasin. Kabupaten Bogor tercatat memiliki total 325 inovasi, yang terdiri atas inovasi pelayanan publik, tata kelola pemerintahan, dan inovasi dalam bentuk lainnya.

Kabupaten Bogor merupakan satu di antara 10 kabupaten yang dinyatakan terinovatif. Kabupaten lainnya, yaitu Kulon Progo, Malang, Banyuwangi, Situbondo, Hulu Sungai Selatan, Padang Pariaman, Agam, Musi Rawas, Banggai, Sigi, Pelalawan, Bengkalis, Morotai, serta Nabire.

Sebanyak tiga hal utama yang menjadi penilaian dalam IGA 2019, yaitu aspek kuantitas, kualitas, dan aspek manfaat. Ketiganya didasarkan pada sejumlah kategori inovasi daerah.

Untuk menjamin kredibilitas hasil penilaian nominator, dilaksanakan tahapan verifikasi lapangan dan penilaian presentasi di hadapan para tim penilai yang terdiri atas perwakilan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Lembaga Administrasi Negara (LAN), serta Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Dalam sambutan pemberian penghargaan, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, Inovasi dalam rangka pelayanan masyarakat menjadi salah satu kunci suksesnya sebuah daerah dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi maupun percepatan pemerataan pembangunan.

“Inovasi daerah dalam rangka pelayanan masyarakat, ini menjadi satu kata kunci suksesnya sebuah daerah dalam rangka meningkatkan investasi, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan percepatan pemerataan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat,” kata Tjahjo.

Harapan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat itu secara perlahan telah diwujudkan dalam berbagai upaya Pemerintah di bawah komando Presiden Joko Widodo dalam pembangunan di berbagai sektor.

“Bagaimana sebuah daerah dengan inovasi-inovasi yang dibuat oleh kepala daerah itu mampu untuk memberikan suasana layanan masyarakat yang harus semakin baik, ini yang diharapkan oleh Pak Jokowi selama 5 (lima) tahun ini dengan pembangunan infrastruktur ekonomi dan infrastruktur sosial yang ada ini harus terkoneksi dengan inovasi-inovasi sekecil apapun yang ada di daerah diberbagai bidang,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement