Selasa 08 Oct 2019 10:55 WIB

218 Perantau Minang Bertahan di Wamena

Perantau minang yang bertahan rata-rata memiliki aset yang masih utuh.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Teguh Firmansyah
Kegiatan beberapa sekolah di Wamena, Papua, Senin (7/10). Di antaranya di SMAN 1 Wamena dan SMPN 1 Wamena.
Foto: Dok Pendam XVII Cenderawasih
Kegiatan beberapa sekolah di Wamena, Papua, Senin (7/10). Di antaranya di SMAN 1 Wamena dan SMPN 1 Wamena.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Sekretaris Umum Ikatan Keluarga Minang (IKM) Wamena Novi Zendra mengatakan, saat ini warga perantau Minang yang bertahan di Wamena tersisa sebanyak 218 orang.

Awalnya yang memilih bertahan di Wamena ada sebanyak 227 orang. Namun, pada Senin (10/9), sudah ada sembilan orang lagi berangkat ke Jayapura untuk ikut gelombang eksodus pulang kampung ke Sumatra Barat.

Baca Juga

"Kemarin terakhir yang pergi ada sembilan orang. Jadi, sekarang yang bertahan di Wamena ada 218 orang," kata Novi, Selasa (8/10).

Novi menjelaskan, bantuan buat warga perantau Minang yang bertahan di Wamena terus mengalir. Seperti bantuan makanan, minuman, dan bentuk lainnya dari Pemprov Papua, Pemkab Jayawijaya, dan berbagai LSM.

Warga yang bertahan di Wamena ini, kata Novi, rata-rata yang memiliki aset yang masih bisa dipertahankan dan masih dalam keadaan utuh.

Novi sendiri juga ada niat buat kembali ke kampung halamannya di Sumbar. Namun, ia belum bisa pergi lantaran harus mengurus warga Minang di Wamena.

Sementara, istri Novi sudah berangkat hari ini ke Sumbar karena masih merasa trauma pascatragedi Wamena dua pekan lalu. "Saya lihat dulu (pulang kampung atau tidak). Saya harus selesaikan dulu urusan warga perantau Minang di sini (Wamena)," ucap Novi.

Untuk di Jayapura, Novi mendengar informasi saat ini ada 141 warga Minang yang bersiap pulang ke Sumbar hari ini. Pemulangan ini termasuk yang dibiayai oleh Pemerintah Provinsi Sumbar hasil dari sumbangan berbagai elemen masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement