Selasa 08 Oct 2019 03:00 WIB

Pembangunan Manusia Sama Dengan Pembangunan Kebudayaan

Mendikbud menyatakan, hakikat pembangunan manusia ialah pembangunan kebudayaan.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy usai upacara Hari Kesaktian Pancasila di Kompleks Lubang Buaya, Jakarta, Selasa (1/10).
Foto: Republika/Inas Widyanuratikah
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy usai upacara Hari Kesaktian Pancasila di Kompleks Lubang Buaya, Jakarta, Selasa (1/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, pembangunan manusia pada hakikatnya merupakan pembangunan yang berbasiskan kebudayaan. Dia mengatakan, pembangunan berbasis kebudayaan merupakan cita-cita kemerdekaan bukan hanya menghadirkan kesejahteraan, tetapi juga tercapainya Indonesia bahagia.

"Untuk mencapai tujuan itu, pembangunan secara ekonomi saja tidak cukup, perlu pembangunan yang lebih komprehensif dan secara mendasar menyentuh dimensi manusianya," kata Muhadjir saat pembukaan Pekan Kebudayaan Nasional di Jakarta, Senin.

Baca Juga

Muhadjir mengatakan, dalam menghidupkan kreativitas dan keanekaragaman ekspresi budaya, maka diperlukan ruang interaksi yang inklusif. Ia mengungkapkan bahwa tidak ada keanekaragaman budaya tanpa interaksi yang melibatkan semua golongan.

"Agar tetap menjaga semangat inklusif dan kebhinekaan, interaksi ini harus diberi ruang. Di sinilah Pekan Kebudayaan Nasional memainkan peranan penting," kata dia.

Muhadjir mengatakan, Indonesia memiliki begitu banyak kekayaan budaya dan aneka inisiatif budaya yang baik dari para pelaku di lapangan. Namun, kerap kali kita kurang mengolahnya secara optimal sehingga potensi kekuatan itu terserak dan inisiatif-inisiatif yang sudah bermunculan tidak dapat bertahan lama.

"Tugas kita yang paling mendesak hari ini adalah mengkonsolidasi kekuatan budaya itu, mengkapitalisasinya sehingga menjadi kekuatan nasional," kata dia.

Menurut Muhadjir salah satu langkah terpenting dalam hal ini adalah membangun keterhubungan antara ekspresi dan inisiatif budaya dari seluruh pelosok Tanah Air.

"Kita butuh gerakan budaya yang terpadu, tidak tercerai berai. Apa yang kita butuhkan, singkatnya, adalah sebuah jaringan kerja kebudayaan, sebuah wadah tempat semua pelaku dan pemangku kepentingan dapat terlibat dalam upaya memajukan kebudayaan Indonesia," jelasnya.

Muhadjir menyebut, Pekan Kebudayaan Nasional adalah wadah yang dibangun secara berjenjang dari Pekan Kebudayaan Daerah di tiap-tiap kabupaten/kota dan provinsi. Pekan Kebudayaan Nasional merupakan perhelatan budaya terbesar yang dimiliki Indonesia saat ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement