REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Sebanyak 50 perantau asal Nusa Tenggara Barat (NTB) di Wamena yang mengungsi ke Jayapura, Papua pascakerusuhan akhirnya dipulangkan ke kampung halamannya di Kabupaten Bima, NTB, Ahad (6/10). Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Dinas Sosial NTB, Amir yang saat ini berada di Sentani, Jayapura, mengatakan 50 orang warga NTB diberangkatkan pada Ahad pagi (6/10) sekitar pukul 07.45 Wita menggunakan pesawat komersil via Makassar menuju Bima.
"Rombongan pengungsi asal NTB dipulangkan menggunakan Lion Air JT 795 dengan jumlah pengungsi mencapai 50 orang yang seluruhnya berasal dari Kabupaten Bima," ujarnya.
Ia menjelaskan, seluruh proses pemulangan para pengungsi terbilang lancar karena perhatian yang begitu besar dari Pemerintah Kabupaten Bima, Pemerintah Provinsi NTB, dan seluruh elemen masyarakat Bima di Jayapura, termasuk para petugas di Bandara. "Mereka adalah putra-putra NTB yang ditugaskan oleh kesatuannya di Bandara Sentani. Alhamdulillah mereka hadir dan bertugas untuk NTB walaupun tidak di wilayah NTB," ujarnya.
Amir menyampaikan, keberangkatan para pengungsi asal Bima ini sempat tersendat. Karena di saat yang sama, ada rombongan pengungsi dari provinsi lain, sekitar 20 orang yang ketinggalan pesawat. Amir menegaskan kemudahan dan kelancaran proses pemulangan pengungsi asal NTB ini juga merupakan peran penting dari Yonif 751 Sentani, yang mengerahkan sejumlah armada pengangkutan pengungsi dari posko ke bandara.
Sebelumnya, pada Jumat sore (4/10) sebanyak delapan orang pengungsi asal NTB sudah lebih dulu dipulangkan ke kampung halamannya dari Jayapura. Kedatangan mereka disambut langsung Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB T. Wismaningsih Drajadiah bersama Kepala Kesbangpoldagri PNTB Muhammad Rum dan dari Dinas Sosial Kabupaten Lombok Tengah di Bandara Internasional Lombok (BIL).
Kepala Dinas Sosial Wismaningsih Drajadiah dalam keterangannya mengatakan pemulangan delapan orang warga NTB dari Wamena, Papua merupakan tahap pertama yang dilakukan pemerintah, berasal dari Lombok Tengah dan Lombok Timur. Sebelumnya, ada pula 30 orang yang pulang secara mandiri atau dijemput keluarga.
Dia menjelaskan, masih ada 77 orang dari Kabupaten Bima yang belum pulang, kemudian empat orang dari Kabupaten Sumbawa, dan tiga orang dari Kabupaten Dompu. Total pengungsi yang ingin pulang sebanyak 105 orang.
Sedangkan 55 orang warga NTB di Papua tidak pulang karena dalam keadaan aman. Mereka adalah petugas negara, yang berprofesi sebagai TNI, Polri, dan PNS di Wamena, Papua. Mereka merupakan orang-orang yang ikut membantu proses pengamanan dan pemulangan warga NTB.
Ia menjelaskan, dari total 105 orang yang pulang tersebut adalah masyarakat biasa. Dengan demikian sisa warga NTB yang akan pulang menjadi 97 dan masih berada di Wamena.
Mereka yang tersisa tersebut akan dipulangkan pada tahap kedua pada Ahad sebanyak 50 orang. Sedangkan pada Senin sebanyak 27 orang. Diperkirakan lagi sekitar 10 orang menunggu giliran untuk dipulangkan karena baru Sabtu sore bisa turun dari Wamena. Wismaningsih memastikan semua warga NTB di Wamena, Papua dalam kondisi baik dan sehat.