REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR Mardani Ali Sera menyatakan, partainya akan konsisten untuk menjadi oposisi yang kritis dan konstruktif terhadap pemerintahan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin. Diketahui, ketua pimpinan parleman telah dikuasai oleh wakil dari parpol pendukung pemerintah.
"PKS akan istiqomah mengawal demokrasi yang tegak di Indonesia melalui proses checks and balances," kata Mardani kepada wartawan di Jakarta, Jumat (4/10).
Mardani mengatakan, keterpilihan politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Puan Maharani sebagai ketua DPR dan politisi Partai Golkar Bambang Soesatyo sebagai ketua MPR telah melalui proses yang sesuai dengan aturan. Posisi ketua DPR dan ketua MPR untuk PDI Perjuangan dan Partai Golkar tidak menjadi masalah.
Menurut Mardani, demokrasi selalu memberi hak kepada pemenang pemilu untuk mendapatkan porsinya. "Karena itu, PKS konsisten menjadi oposisi. Pertarungan ke depan adalah kompetisi karya dan gagasan," tuturnya.
Mardani mengatakan, menjadi pemimpin bukan berada karena mendapatkan posisi, melainkan karena prestasi, kontribusi, dan memiliki kekuatan untuk berkorban. Tentang sikap partai-partai pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno pada Pemilihan Presiden 2019 yang kemungkinan akan merapat menjadi pendukung pemerintahan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin, Mardani mempersilakan mereka untuk memutuskan.
"Hidup cuma sekali. Sayang kalau tidak berbuat optimal. Daripada menjadi buih, lebih enak menjadi arus," katanya.
Sebanyak 575 anggota DPR dari sembilan partai politik dan 136 anggota DPD dari 34 provinsi telah dilantik pada Selasa (1/10). Pimpinan DPR, DPD, dan MPR telah dipilih dan ditetapkan. DPR diketuai Puan Maharani, DPD diketuai La Nyalla Mattalitti, dan MPR diketuai Bambang Soesatyo.