Jumat 04 Oct 2019 11:42 WIB

Lebih 6.000 Rumah Rusak Pascagempa Maluku M 6,5

Ada yang rusak berat 1.990 unit, rusak sedang 1.101 dan rusak ringan 3.093.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andi Nur Aminah
Bangunan yang rusak akibat gempa bumi di wilayah Liang Ambon, Maluku, Jumat (27/9/2019).
Foto: dok. Humas BNPB
Bangunan yang rusak akibat gempa bumi di wilayah Liang Ambon, Maluku, Jumat (27/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat lebih dari 6.000 unit rumah rusak akibat gempa Magnitudo (M) 6,5 yang terjadi beberapa waktu lalu (26/9).

"Data BNPB per Kamis (3/10), pukul 16.00 WIB mencatat rumah rusak 6.184 unit," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Agus Wibowo seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Jumat (4/10).

Baca Juga

Rinciannya, dia melanjutkan, rumah rusak dengan kategori berbeda yaitu rusak berat 1.990 unit, rusak sedang 1.101 dan rusak ringan 3.093. Selain kerusakan di sektor pemukiman, jumlah fasilitas umum yang rusak sebanyak 56 unit.

Sementara itu, ia menyebutkan data dari BPBD Provinsi Maluku jumlah korban meninggal dunia sebanyak 34 jiwa. Sedangkan luka-luka 149 orang, dan yang masih mengungsi 179.525 orang.

Berdasarkan pantauan di lapangan, dia melamjutkan, sebagian warga yang mengungsi dan bukan korban belum memahami terkait dengan status yang ditetapkan pemerintah setempat. Anggapan mereka bahwa selama masa tanggap darurat masyarakat sebaiknya masih di tempat pengungsian.

Kondisi itu, dia melanjutkan, mengakibatkan banyak penyintas yang memutuskan akan tetap di pengungsian hingga masa tanggap darurat berakhir pada 9 Oktober 2019. Kondisi saat ini bantuan logistik baik yang melalui posko provinsi maupun kabupaten maupun yang langsung turun ke lokasi pengungsian makin merata. Pihaknya juga masih terus membantu pemerintah daerah selama masa tanggap darurat.

"BNPB kembali memberikan bantuan dana siap pakai sebesar Rp 1 miliar untuk operasional penanganan darurat," ujarnya.

Di samping itu, ia menyebutkan, logistik berupa tenda gulung 5.000 lembar, matras 3.500 dan selimut 5.000 akan diberangkatkan malam ini menuju Maluku. Terkait dengan pelayanan kesehatan, Agus menyebutkan BNPB mengerahkan tiga unit rumah sakit lapangan.

"Pemerintah daerah setempat dan mitra bergerak cepat melakukan kegiatan dukungan psikososial di beberapa titik, seperti Liang, Waai dan Tulehu," katanya. Selain itu, ia menyebutkan pelatihan evakuasi gedung bertingkat juga diselenggarakan di Kota Ambon. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement