Kamis 03 Oct 2019 20:00 WIB

Garut Gandeng Korea Selatan Kembangkan Industri Pertanian

Bawang putih hingga stroberi menjadi tanaman pertanian yang dikembangkan.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Nora Azizah
Stroberi khas Korea terkenal dengan ukurannya yang besar.
Foto: flickr
Stroberi khas Korea terkenal dengan ukurannya yang besar.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut menjalin kerja sama dengan Korea Selatan untuk mengembangkan industri pertanian. Lahan pertanian sekitar 200 hektare telah disiapkan untuk program tersebut.

Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, kerja sama pertanian ini merupakan yang kali pertama dilakukan. Menurut dia, Kabupaten Garut berinisiatif melakukan kerja sama dengan Korea Selatan sebagai daerah pengembagan.

Baca Juga

"Kerja sama untuk meningkatkan teknologi pangan kita," kata dia, Kamis (3/10).

Ia menyebutkan, tanaman pertanian yang akan dikembangkan di Kabupaten antara lain bawang putih, kentang, dan stroberi. Sementara lahan yang akan digunakan terletak di Kecamatan Karangtengah dan Cikajang.

Dengan kerja sama itu, petani di Kabupaten Garut akan mendapat ilmu untuk menghasilkan bibit berkualitas. Selain itu, akan terjadi efisiensi biaya untuk pupuk serta tanaman lebih tahan hama.

"Sehingga produksi kita, khususnya bawang putih bisa meningkat. Sekarang cuma 1,8 ton. Nanti itu bisa di atas 10 ton," kata dia.

Rudy mengatakan, salah satu kelemahan dalam produksi bawang putih di Garut adalah bibit yang kurang bagus. Karena itu, dengan teknologo dari Korea Selatan, para petani akan diajarkan membuat bibit yang bagus.

Ia menyebutkan, kerja sama ini merupakan salah satu proyek pengembangan berskala nasional. Jika nantinya berhasil, pemerintah pusat akan mengambil alih pengembangannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement