REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Anggota Komnas HAM sekaligus Peneliti Papua Amirudin Al Rahab mengatakan pemerintah perlu memikirkan generasi baru atau generasi muda yang saat ini berkembang dalam menyelesaikan konflik Papua.
"Di Papua saya pikir sekarang ini sudah muncul yang muda-muda, kualitasnya berkembang luar biasa, sudah sekolah di universitas-universitas top, karena perkembangan seperti ini hari ini ya anak-anak muda ini bisa juga diajak bicara," kata Amirudin Al Rahab di Jakarta, Kamis (3/10).
Pelibatan generasi muda diharapkan bisa memberikan solusi penyelesaian yang cukup efektif karena masa depan menjadi masa dari generasi muda.
"Apa yang dibayangkan oleh adik-adik kita ini tentang Papua bisa dikonstruksikan dan menjadi upaya yang konstruktif menjawab persoalan-persoalan yang dirasakan," kata dia.
Setidaknya, dari 2010 sampai 2015 saja lanjut Amirudin, ada sekitar 3.000 generasi muda Papua yang berkuliah di universitas ternama di Indonesia.
"Jadi perlu ada pelibatan partisipasi aktif adik-adik kita ini untuk menjadi solusi dinamika di Papua," ujarnya.
Selain soal generasi muda, pemerintah juga perlu memikirkan satu platform yang tepat sebagai rencana strategis mengurai permasalahan Papua. Kemudian, lanjut Amirudin, pemerintah harus menyelesaikan Papua secara satu pintu, agar seluruh pihak terkait tidak saling miskomunikasi.