REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sebanyak 132 bakal calon Kepala Desa di Kabupaten Sampang, Madura, melaksanakan tes urin di Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jatim, Jalan Sukomanunggal, Surabaya, Kamis (3/10). Tes Urine yang dilakukan dimaksudkan untuk memastikan, bakal calon kepala desa tersebut bebas dari penyalahgunaan narkotika.
Apalagi, beberapa wilayah di Madura menjadi sorotan, lantaran banyaknya bandar yeng terlibat peredaran gelap narkotika jenis sabu di sana. Asisten Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Sampang, Nurul Hadi menjelaskan, hasil tes urin menunjukkan, tidak ada satupun dari bakal calon kepala desa yang terindikasi sebagai pengguna narkotika.
"Semua bakal calon ini tidak ada satupun terindikasi terlibat atau mengkonsumsi hal-hal yang mengandung narkotika," ujarnya seusai pelaksanaan tes urine.
Hadi menjabarkan, 132 bakal calon kepala desa yang menjalani tes urine berasal daro 38 desa se-Kabupaten Sampang yang tersebar di 14 Kecamatan. Adapun pelaksanaan Pilkades serentak rencananya digelar pada 21 November 2019.
Kepala BNNP Jatim, Brigjen Pol Bambang Priyambodo mengingatkan pentingnya tes urine bagi para bakal calon kepala desa. Diharapkan ketika mereka nantinya terpilih menjadi kepala desa, benar-benar bersih dari jeratan barang haram tersebut.
"Karena Bapak Ibu panutan, kepanjangan tangan dari Pemerintah Pusat. Oleh sebab itu panutan ini salah satunya tentu kita harus bersih dari narkotika," ujar Bambang.
Bambang menjelaskan, ratusan bakal calon kepala desa ini bakal menjalani enam tahapan tes urin. Di antaranya adalah tes terbebas dari penggunaan sabu, ganja, ineks atau pil ekatasi, serta obat-obatan keras lainnya. "Kalau menggunakan sabu, pasti positif. Kalau menggunakan ganja, juga ketahuan positif," ujar Bambang.
Bambang mengaku, pihaknya terus menggelar berbagai kegiatan untuk menginformasikan bahaya narkotika. Tidak terkecuali di Sampang. Termasuk iklan-iklan BNNP yang dipasang di jalan-jalan di Kabupaten Sampang.
Diakui Bambang, Kabupaten Sampang menjadi sorotan, baik tingkat Provinsi maupun Nasional. Itu tak lain karena banyaknya bandar narkotika yang dikendalikan dari Sampang. Kegiatan ini, kata dia, bagian dari upaya menangkal peredaran narkotika di sana. Kepala desa yang terbebas dari narkoba, kata dia, nantinya siap melawan peredaran narkoba di daerahnya.