Kamis 03 Oct 2019 01:47 WIB

Donasi Evakuasi Perantau Minang Wamena Capai Rp 4,3 M

Dana bantuan untuk memulangkan perantau Minang keluar Wamena diprediksi bertambah.

Rep: Antara/ Red: Indira Rezkisari
Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit saat diwawancarai wartawan di Hotel Balairung, Jakarta Timur, Selasa (1/10).
Foto: Republika/Mimi Kartika
Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit saat diwawancarai wartawan di Hotel Balairung, Jakarta Timur, Selasa (1/10).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Total bantuan untuk perantau Minang di Wamena, Papua hingga Rabu malam mencapai Rp 4,3 miliar. Jumlah bantuan kemungkinan besar akan terus bertambah karena penggalangan dana melalui rekening Sumbar Peduli Sesama masih dibuka.

"Bantuan dari hasil Badoncek di Jakarta semalam Rp 3,1 miliar, sementara bantuan di rekening Sumbar Peduli Sesama telah mencapai Rp 1,2 miliar," kata Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit di Padang, Rabu (2/10).

Baca Juga

Terakhir, bantuan dari Pengadilan Tinggi Agama Sumbar yang diserahkan ketuanya, Zein Ahsan, sebesar Rp 25 juta. Bantuan itu berasal dari sumbangan semua pegawai instansi tersebut.

Nasrul Abit mengapresiasi semua pihak yang telah memberikan bantuan secara ikhlas sehingga melebihi target awal yang hanya Rp 2,5 miliar. Target awal ditujukan khusus untuk memulangkan perantau di Wamena menggunakan kapal laut.

Dengan anggaran yang ada, kata dia, ada kemungkinan para perantau yang memutuskan bertahan di Wamena untuk memulai kembali usaha dari nol. Mereka bisa saja diberikan santunan berupa modal usaha.

Bantuan dari berbagai pihak untuk pemulangan perantau dari Wamena itu masih terus mengalir. Kepala Biro Bina Mental Sumbar Syaifullah mengatakan seluruh dana yang terkumpul akan dimasukkan dalam satu rekening, yaitu Sumbar Peduli Sesama.

Hal itu, kata dia, untuk menjaga transparansi agar semua masyarakat dan donatur yang telah menyumbang dapat memantau secara berkala. Karena jumlahnya selalu diumumkan di media.

Saat ini, masih sekitar 800 perantau Minang di Wamena yang telah turun ke Jayapura, menunggu untuk dipulangkan ke Padang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement