REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kasi Kedaruratan BPBD Jatim, Satriyo Nur Seno mengungkapkan, pihaknya menerjunkan 15 orang yang terbagi ke dalam dua tim untuk memadamkan kebakaran hutan di Gunung Welirang. Tim satu yang berjumlah 10 orang ditugaskan menyisir Blok Patok Wesi Welirang, Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas.
Berdasarkan penelusuran di lokasi tersebut, Satriyo mengatakan, terdapat satu titik api yang sudah berhasil dipadamkan. "Terdapat titik api yang itu sudah bisa dikondisikan atau berhasil di padamkan," kata Satriyo dikonfirmasi Rabu (2/10).
Sementara tim dua yang berjumlah lima orang bertugas menyusuri Blok Plorotan Welirang, Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas. Dalam penelusurannya, tim menemukan enam titik api yang belum bisa dipadamkan karena angin yang berhembus kencang. Bahkan, api di lokasi tersebut terus membesar.
"Terdapat enam titik api, dikarenakan angin di lokasi tersebut kencang, titik api semakin membesar. Masih dilakukan upaya pemadaman api oleh tim di lokasi," ujar Satriyo.
Melihat situasi tersebut, lanjut Satriyo, tim satu pun diputuskan untuk bergabung bersama tim dua, untuk membantu pemadaman. Bahkan hari ini, BPBD Jatim kembali kembali memberangkatkan tiga tim lainnya ke lokasi yang masih terdapat enam titik api tersebut.
"BPBD Jatim pun terus melakukan koordinasi dengan BPBD Kabupate Mojokerto dan UPT Tahura R. Soerjo terkait pemadaman keenam titik api tersebut," ujar Satriyo.
Berbeda dengan situasi di Gunung Welirang, kata Satriyo, seluruh titik api di Gunung Arjuno sudah terkondisikan atau bisa dipadamkan. Bahkan tim pemadaman sudah membuat sekat yang lebar untuk mengantisipasi jika terjadi rembetan dari sisa bara api.
"Tim dari tahura R Soerjo masih standby untuk melakukan pemantauan dari posko penanggulangan kebakaran Gunung Arjuno," kata Striyo.
Satriyo menjelaskam, luasan lahan yang terbakar di Gunubg Arjuno mencapai kurang lebih 100 hektar. Adapun jenis vegetasi yang terbakar yaitu cemara, manisrejo, dan semak belukar.