REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Papua Lukas Enembe mengatakan Pemprov dan Warga Papua akan selalu menerima kedatangan Warga asal Minangkabau di Bumi Cendrawasih. Lukas memahami saat ini ada banyak warga asal Sumbar dan dari provinsi lain yang melakukan eksodus keluar dari Papua karena trauma pascatragedi Wamena.
Tapi menurut Enembe, sebaiknya warga Minang dan pendatang dari daerah lain tidak perlu keluar dari Papua. Ia berharap warga pendatang tetap berada di Papua dan kembali membangun perekonomian.
"Jangan tinggalkan Papua, semua orang asal Sumbar di Tanah Papua tidak boleh pergi. Bangun kembali toko agar ekonomi di Papua bisa tumbuh kembali,” kata Enembe kepada wartawan, Selasa (1/10) malam WIB.
Enembe menyampaikan permintaan maaf kepada semua warga Sumbar karena telah gagal memberikan perlindungan saat kejadian di Wamena, pekan lalu. Enembe merasa bersalah, terlebih beberapa tahun lalu warga Sumbar memberinya gelar adat Sutan Rajo Panglimo Gadang.
"Percuma saya pakai gelar Sutan Rajo Panglimo Gadang tapi tidak mampu menjaga (masyarakat asal Sumatra Barat--Red) dari peristiwa yang terjadi di Wamena. Saya atas nama pribadi dan atas nama Pemprov Papua memohon maaf kepada masyakarat Sumatra Barat," ujar Enembe.
Enembe mengatakan, kejadian di Wamena pada Senin (23/9) lalu itu di luar dugaan. Sekarang Pemprov bersama TNI dan Polri sudah menjamin keamanan di Wamena. Ia berharap warga yang masih bertahan di Wamena tidak gentar menghadapi situasi ini.
Kepada warga Minang dan warga pendatang lain yang sudah melakukan perjalanan pulang ke daerah asal, Enembe berharap suatu saat mereka akan kembali ke Papua. Ia berjanji warga Papua akan selalu dengan tangan terbuka menyambut warga pendatang.
"Kita adalah saudara, jadi saya berharap kepada orang Sumatra Barat di Papua, inilah negeri kalian, besertaku dalam keadaan ini, Anda tetap warga negara Indonesia, baik yang sekarang tinggal di Jayapura maupun Wamena,” kata Enembe menambahkan.