Selasa 01 Oct 2019 17:08 WIB

Polsek Kalideres Pulangkan Bertahap Pelajar yang Hendak Demo

Pelajar yang diamankan dengan dugaan hendak demo dipulangkan secara bertahap.

Sejumlah pelajar Jakarta menyerukan aksi solidaritas kepada teman-teman pelajar se-Jakarta terkait aksi demonstrasi beberapa waktu lalu, di Taman Suropati, Jakarta Pusat, Senin (30/9).
Foto: Republika/Mimi Kartika
Sejumlah pelajar Jakarta menyerukan aksi solidaritas kepada teman-teman pelajar se-Jakarta terkait aksi demonstrasi beberapa waktu lalu, di Taman Suropati, Jakarta Pusat, Senin (30/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polsek Kalideres Jakarta Barat memulangkan para pelajar yang ditangkap karena diduga hendak melakukan demonstrasi di gedung DPR/MPR RI. Kapolsek Kalideres Ajun Komisaris Polisi Indra Maulana Saputra mengatakan, pelajar yang diamankan telah dikembalikan secara bertahap kepada orang tua maupun guru yang bertindak sebagai wali murid.

"Kami memulangkan anak-anak ini ke orang tuanya untuk dilakukan pembinaan secara langsung baik oleh orang tua maupun dari pihak sekolahnya masing-masing,” ujar Indra di Jakarta, Selasa.

Baca Juga

Para pelajar tersebut ditangkap pada Senin (30/9) siang saat akan menuju Gedung DPR/MPR RI Senayan. Indra merasa prihatin dengan aksi demonstrasi yang akhir-akhir ini melibatkan para pelajar, yang dikhawatirkan dapat berdampak pada sistemik pola pikir dan kebiasaan anak-anak.

"Orang tua dan guru di sekolah masing-masing agar lebih aktif lagi mengawasi anak-anaknya, supaya tidak cepat terprovokasi mengikuti aksi-aksi demonstrasi di Gedung DPR/MPR," ujar dia.

"Ini menjadi PR bersama untuk lebih intensif lagi dalam mengawasi anak-anak pelajar ini.” ujar dia.

Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri sedang menelusuri sejumlah nomor ponsel dalam tangkapan layar percakapan yang diduga akun grup WhatsApp (WAG) perkumpulan pelajar STM. Tangkapan layar atau screenshoot percakapan itu tersebar di media sosial Twitter.

"Direktorat Siber Bareskrim sudah melakukan profiling," kata Brigjen Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (1/10).

Dalam percakapan WAG tersebut, para siswa STM mempertanyakan uang yang dijanjikan koordinator lapangan. Namun, uang itu tidak kunjung mereka terima seusai melakukan aksi demonstrasi.

Warganet menduga , tangkapan layar WAG itu sengaja disebar oleh oknum polisi untuk mendiskreditkan siswa STM yang turun ke jalan. Pasalnya, salah satu nomor ponsel yang tertera di WAG itu diduga merupakan nomor ponsel milik polisi.

Dedi mengatakan, ia tidak kaget dengan adanya tudingan ada peran polisi dalam menyebarkan tangkapan layar WAG itu di internet.

"Kami paham betul apa yang ada di media sosial itu, karena sebagian besar anonim. Narasi yang dibangun narasi propaganda," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement