REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua memprediksi kondisi perekonomian di Wamena Kabupaten Jayawijaya akan terganggu jika pemerintah daerah setempat tidak segera melakukan antisipasi atau upaya perbaikan secepatnya. Pasalnya, Kabupaten Jayawijaya merupakan salah satu sektor yang dijadikan indikator dalam Nilai Tukar Petani (NTP) di Bumi Cenderawasih.
"Jadi pada bulan mendatang, NTP-nya kemungkinan terganggu karena kondisinya tidak stabil," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Papua Bambang Wahyu Ponco Aji kepada Antara di Jayapura, Selasa (1/10).
Menurut Bambang, khususnya dalam faktor distribusi barang, pasalnya yang kini berjualan di Wamena adalah orang Padang, Jawa dan lainnya. Sehingga jika penjualnya semua mengungsi dan stok barang dagangannya tidak ada maka akan mengganggu.
"Ini jelas mengganggu namun berapa lama waktunya, kami tidak tahu, sehingga pemerintah daerah setempat harus segera mengantisipasinya," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya kini menunggu aksi yang akan dilakukan oleh pemerintah daerah, jika cepat diantisipasi dan rehabilitasi maka tidak akan mengganggu. Dia menambahkan jika kondisi di Wamena dibiarkan berlarut-larut maka akan mengganggu NTP Papua dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kabupaten setempat.
"Jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut maka akan mengganggu perekonomian baik di wilayah tersebut maupun Papua pada umumnya," katanya lagi.