REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA- Ketua Ikatan Keluarga Minang (IKM) Papua Zul Sikumbang mengatakan hari ini, Selasa (1/10) sudah ada 130 warga perantau asal Sumatera Barat yang meninggalkan Papua. 130 orang ini naik kapal Ciremai yang akan berlayar dari Pelabuhan Sentani Jayapura sampai ke Pelabuhan Tanjung Priuk Jakarta.
Zul menyebut 130 perantau Sumbar ini naik kapal Ciremai bergabung dengan para pengungsi yang berasal dari daerah lain. "Hari ini yang berangkat 130 orang dengan kapal Ciremai dengan biaya gratis," kata Zul kepada Republika.
Zul mengatakan IKM Papua memberikan uang saku kepada masing-masing pengungsi yang berangkat ini senilai Rp 100 ribu untuk uang saku. Zul menyebut pihaknya masih berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi mengenai perjalanan perantau Sumbar yang sudah berangkat ini. IKM belum bisa memastikan perantau akan melanjutkan perjalanan dengan kapal laut atau naik bus dari Jakarta ke Sumbar.
Sementara perantau Sumbar yang masih berada di Sentani berjumlah 400 orang. Nanti kapal gelombang kedua akan berangkat pada 12 Oktober. Jumlah perantau Minang yang ingin kembali ini menurut Zul bisa saja akan bertambah karena pihak IKM Papua masih terus melakukan pendataan.
Kemarin, Senin (30/9) Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit mengatakan Pemprov akan mengupayakan pemulangan perantau Sumbar dari Wamena dengan dua skenario. Bila yang akan pulang lebih dari 200 orang, akan dipulangkan dengan kapal laut. Andai tak lebih dari 200 orang akan dipulangkan dengan pesawat terbang.
Dan andai pulang dengan kapal laut dan kapal hanya sampai Jakarta, perantau Sumbar akan disediakan bus untuk melanjutkan perjalanan ke Sumbar. Wagub berharap kapal laut yang mengangkut perantau Sumbar dapat mengantarkan sampai Pelabuhan Teluk Bayur, Padang.
"Mudah-mudahan sampai Teluk Bayur," ujar Nasrul.
Data terakhir yang disebutkan Wagub kemarin ada sebanyak 1.470 perantau Minang yang ingin pulang dari Wamena.