REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus meningkatkan jumlah hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah, pekerja, nelayan, santri dan mahasiswa berupa rumah susun sewa (Rusunawa). Khususnya di daerah-daerah yang memang membutuhkan Rusunawa tersebut seperti di Manokwari.
Salah satu Rusun Mahasiswa yang telah selesai dibangun adalah Rusunawa Sekolah Pendidikan Guru Jemaat (SPGJ) atau Sekolah Menengah Teologi Kristen (SMTK) Lahai Roi, Manokwari, Papua Barat.
Rusunawa dibangun oleh Satuan Kerja (Satker) Pengembangan Perumahan Direktorat Rumah Susun, Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR menggunakan biaya APBN sebesar Rp 15,77 miliar.
Menteri PUPR RI, Basuki Hadimuljono, mengingatkan agar para penghuni Rusunawa dapat menyesuaikan diri, sebab tinggal di hunian vertikal berbeda dengan rumah tapak.
Salah satu kuncinya, kata Basuki, ialah sikap toleransi. “Tinggal di Rusun akan mengubah cara hidup kita. Harus banyak empati agar tinggal di rusun juga nyaman,” kata dia dalam keterangan pers di Jakarta, Senin (30/9).
Penyediaan Rusun bagi santri, pelajar dan mahasiswa dilakukan dalam rangka mendukung fokus pemerintah dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia. Kehadiran Rusun, disamping meningkatkan kenyamanan belajar mahasiswa, juga berperan mencegah munculnya kawasan kumuh di sekitar kawasan kampus.
Hunian vertikal tersebut dibangun setinggi tiga lantai dengan tipe hunian 24 meter persegi sebanyak 37 unit. Setiap unitnya telah dilengkapi dengan meubelair seperti meja dan kursi makan, kursi tamu, tempat tidur dan lemari pakaian. Untuk memberikan kenyaman bagi para penghuninya, Rusun ini juga telah dilengkapi dengan prasarana, sarana dan utilitas (PSU) seperti tempat parkir, saluran air serta listrik dan air bersih.
Kehadiran rusunawa tersebut diharapkan dapat menambah semangat belajar peserta didik yang menempati. “Kami berharap bangunan Rusunawa ini dapat segera dimanfaatkan dan dikelola dengan baik oleh pihak sekolah,” ungkap Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid.
Sementara itu, Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, mengatakan Pemerintah Provinsi Papua Barat merasa sangat terbantu dengan adanya pembangunan Rusunawa SPGJ dari Kementerian PUPR. “Rusunawa ini merupakan bangunan yang megah dan sangat spesial bagi kami. Kami berharap Kementerian PUPR untuk bisa terus memberikan bantuan kepada masyarakat Papua Barat,” kata dia.
Direktur SPGJ/SMTK Lahai Roi, Pdt Paulina Awom, mengatakan rusunawa tersebut akan dimanfaatkan sebagai tempat tinggal bagi siswi SPGJ. “Terima kasih banyak atas bantuan Rusunawa ini. Sekolah ini masih memiliki banyak kekurangan seperti ruang kelas, kantor dan ruang ibadah. Kami berharap Pemerintah Pusat bisa memberikan lebih banyak bantuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sini,” kata dia.