GARUT, AYOBANDUNG.COM -- Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Dede Yudi Ferdiansah mengimbau seluruh siswa SMA/SMK sederajat untuk tidak terprovokasi dengan adanya sebaran informasi ajakan demonstrasi turun ke jalan. Alasannya bisa mengganggu siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
"Mengajak para siswa SMA SMK untuk menggiatkan kembali proses belajar mengajarnya," kata Kapolres Garut usai menjadi pembina upacara di SMK Negeri 1 Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (30/9).
Ia menuturkan, sebagai pembina upacara di sekolah tersebut merupakan kesempatan untuk memberikan arahan, dan mengingatkan kepada siswa maupun sekolah terkait adanya informasi yang mengajak siswa berdemonstrasi. Apalagi dirinya mengaku baru menjabat beberapa hari sebagai Kapolres Garut, sehingga menjadi hal penting untuk mengenalkan diri dan mengajak seluruh elemen masyarakat menjaga keamanan Garut.
"Saya memang baru sekaligus memperkenalkan diri, juga mencermati situasi adanya informasi yang mengajak siswa baik SMA dan SMK untuk berunjuk rasa, ini momen (pembina upacara) tepat bagi saya," katanya.
Ia mengatakan, SMK Negeri 1 Garut merupakan sekolah yang jumlah siswanya cukup banyak mencapai 2.500 siswa dan mendapatkan sambutan baik dari para siswa sehingga menjadi kebanggaan kepolisian dalam memberikan pembinaan kepada siswa.
Jika ada siswa yang ikut berdemonstrasi, kata dia, akan diberi pembinaan, kemudian disampaikan kepada kepala sekolah dan orang tuanya dengan cara yang baik.
"Ya kita pembinaan, kita sampaikan kepada kepala sekolah, panggil orang tua, secara persuasif, tidak represif, kita persuasif, pendekatan, karena ini anak kita, ini putra putri bangsa calon pemimpin pada tahun-tahun mendatang," katanya.
Komandan Distrik Militer 0611 Garut, Letkol Inf Erwin Agung yang hadir dalam upacara tersebut menambahkan, para siswa untuk tidak mengorbankan kegiatan belajarnya dengan kegiatan lain di luar sekolah. "Saat kegiatan (demontrasi) kemarin itu ada ujian, harus terganggu karena ada yang ikut aksi, beberapa anak tak ikut UTS," katanya.
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Garut juga Kepala SMKN 1 Garut, Dadang Johar Aripin, mengatakan, pelajar yang ikut demonstrasi karena adanya ajakan melalui media sosial. Namun, lanjut Dadang, dirinya menjamin seluruh siswa SMK Negeri 1 Garut tidak ada yang ikut-ikutan demonstrasi, semua berada di lingkungan sekolah untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
"Untuk siswa SMKN 1 Garut saya jamin tidak ada yang ikut demo, kalau dari sekolah lain mungkin, karena kurang koordinasi saja sehingga tak bisa pantau anak-anaknya," katanya.