Selasa 01 Oct 2019 04:42 WIB

Orang Tua Kaget Anaknya Ditangkap karena Ingin Ikut Demo

Orang tua pelajar asal Bogor kaget anaknya diamankan polisi karena akan ke Gedung DPR

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com
 Ratusan pelajar di Kota Bogor diamankan oleh polisi bersama petugas gabungan di Markas Polresta Bogor Kota setelah diduga hendak berangkat demo ke Gedung DPR RI, Senin (30/9).
Ratusan pelajar di Kota Bogor diamankan oleh polisi bersama petugas gabungan di Markas Polresta Bogor Kota setelah diduga hendak berangkat demo ke Gedung DPR RI, Senin (30/9).

BOGOR, AYOBANDUNG.COM -- Ratusan pelajar di Kota Bogor diamankan oleh polisi bersama petugas gabungan di Markas Polresta Bogor Kota setelah diduga hendak berangkat demo ke Gedung DPR RI, Senin (30/9).

Setelah diamankan, polisi melalui pihak sekolah memanggil orang tua pelajar untuk menjemput anaknya. Salah satu orang tua pelajar, Lilis mengaku kaget mendapatkan anaknya digelandang ke kantor polisi karena berencana berangkat demo.

"Kaget, saya dapat informasi dari sekolahnya saya ditelepon suruh ke sini anak saya diamankan di polres," ujar Lilis.

Lilis mengaku anaknya yang sekolah di salah satu SMK di Kota Bogor itu sama sekali tidak memberitahu orang tua bahwa dirinya akan ikut aksi di DPR RI.

"Tadi pagi katanya mau berangkat ke sekolah tapi ternyata malah diamanin polisi, dapat telepon dari kepala sekolah, suruh samperin jemput anaknya. Bagus juga diamankan di sini kalau sudah sampai Jakarta gak tahu jadinya gimana," kata Lilis.

Senada dengan Lilis, Hamidah orang tua pelajar lainnya mengaku tak menyangka anaknya dicegat polisi karena ikut demo.

"Bilangnya dia mau ke sekolah minta uang jajan lebih, tapi gak dikasih yang saya tahu dia kesekolah, kalau ketahuan ikut demo gak bakal dikasih izin kawatir kan kalau pelajar ikut demo," katanya.

Sementara itu Kapolresta Bogor Kota, Kombespol Hendri Fiuser mengatakan para pelajar dicegat untuk ikut demo ke Gedung DPR RI selain sebagai upaya preventif juga karena mereka dinilai belum memiliki kapasitas untuk menyampaikan aspirasi dengan melakukan aksi.

"Sasaran pelajar karena mereka untuk demo belum sesuai, masih dibawa umur, bukan kapasitas mereka lakukan demo, tugas mereka belajar, yang menyalurkan aspirasi itu orang dewasa yang cukup umur 18 tahun seperti mahasiswa dan kelompok masyarakat lain," kata Hendri.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement