Senin 30 Sep 2019 06:57 WIB

Pelajar di Sukabumi Dicegah Ikut Unjuk Rasa

Anak-anak harus melakukan apa yang harus dilakukan sebagai seorang pelajar

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Esthi Maharani
Puluhan pelajar diamankan petugas diduga hendak bergabung mengikuti demo di Jakarta / Ilustrasi .
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Puluhan pelajar diamankan petugas diduga hendak bergabung mengikuti demo di Jakarta / Ilustrasi .

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Para pelajar di Kota Sukabumi dicegah untuk ikut aksi unjukrasa yang berpotensi mengarah kekerasan. Hal ini merupakan hasil rapat koordinasi eksternal sejumlah pimpinan Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) dan Unsur Pendidik kota Sukabumi di Aula Graha Rekonfu Polres Sukabumi Kota, Ahad (29/09) sore.

Rapat dipimpin langsung oleh Kapolres Sukabumi Kota AKBP Wisnu Prabowo, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, Dandim 0607 Kota Sukabumi Letkol Inf Danang Prasetyo Wibowo, dan Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jabar wilayah V dan Dinas Pendidikan Kota Sukabumi. Selain itu para Kepala Sekolah SMA/SMK dan SMP Negeri dan Swasta di wilayah hukum Polres Sukabumi Kota.

"Kegiatan ini untuk mengajak peran serta semua elemen masyarakat untuk mencegah keterlibatan pelajar sekolah dalam aksi unjuk rasa yang berpotensi kekerasan,’’ ujar Kapolres Sukabumi Kota AKBP Wisnu Prabowo, Senin (30/9).

Ia menyampaikan peran pengawasan guru dan orang tua putra putri maupun peserta didiknya harus senantiasa ditingkatkan guna mencegah keterlibatan pelajar sekolah dalam aksi unjuk rasa.

Intinya lanjut Wisnu, tujuan kegiatan ini untuk menyikapi situasi kondisi saat ini dimana semakin banyaknya ajakan ataupun seruan melalui media sosial baik itu Facebook, Instagram, Twitter maupun whatsapp grup. Dalam media itu ada ajakan ke pelajar bukan hanya tingkat SMA, SMK tetapi sekarang sudah mengajak kepada anak didik SMP.

Ooleh karena itu lanjut Wisnu, dibutuhkan peran serta orang tua untuk mengawasi dan jika perlu mengantarkan anak didiknya atau putra putrinya ke sekolah. Selain itu, puluhan peserta rapat koordinasi pun turut membacakan deklarasi menolak ajakan unjuk rasa yang berpotensi kekerasan.

'' Kami mendukung upaya menciptakan suasana kondusif di wilayah Kota Sukabumi dengan memastikan anak-anak kita melakukan apa yang harus dilakukan sebagai seorang pelajar,'' ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi. Para pelajar jangan mudah terprovokasi dan memprovokasi ajakan demo yang begitu cepat disampaikan penyampaian melalui HP/gadget.

Sehingga kata Fahmi, ia meminta para tenaga pendidik untuk memantau para siswa terutama di media sosial. Sehingga hal-hal yang tidak diinginkan dapat dicegah sedini mungkin

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement