REPUBLIKA.CO.ID,JAYAPURA -- Para dokter yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tiom, ibu kota Kabupaten Lanny Jaya, memilih bertahan untuk melayani warga. Sebelumnya, rekan sejawat mereka, dokter Soeko Marsetiyo meningga dalam demonstrasi yang diwarnai kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Senin (23/9).
Insiden tersebut menimbulkan kekhawatiran mengenai keselamatan dokter yang bertugas di wilayah Papua. Kabupaten Lanny Jaya berdekatan dengan Wamena.
Perjalanan dari Lanny Jaya ke Wamena menggunakan kendaraan melalui jalan darat memakan waktu tiga jam lebih. "Dokter-dokter yang bertugas di RSUD Lanny Jaya, mereka tidak pulang dan tetap tinggal melayani masyarakat di sini," kata Direktur RSUD Tiom Nataniel Imanuel Hadi ketika dihubungi melalui telepon selule rdari Jayapura, Sabtu (28/9).
"Kami bersyukur karena kami punya dokter yang berkualitas, sangat luar biasa, sehingga tetap memilih tinggal di sini dan melayani masyarakat di sini," katanya.
Menurut Nataniel, ada 10 dokter umum dan tiga dokter spesialis yang bertugas di Lanny Jaya. RSUD Tiom mengirim satu dokter spesialis bedah ke Wamena untuk membantu menangani korban demonstrasi atas permintaan RSUD Wamena.
"Karena memang RSUD Wamena membutuhkan seorang dokter spesialis bedah, jadi kami memperbantukan seorang dokter spesialis bedah di RSUD Wamena," katanya.
Dia mengatakan setelah demonstrasi rusuh di Wamena, rumah sakit di daerah pegunungan saling membantu untuk melayani pasien. Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya sebelumnya mengungsikan tenaga pendidik dari delapan distrik terjauh di wilayahnya untuk sementara waktu guna menghindari dampak aksi-aksi bernuansa anarki yang mungkin terjadi.
"Selain tenaga pendidik, kami juga menarik tenaga medis di empat distrik terjauh yakni Poga, Dimba, Gamelia, dan Melagineri," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Lanny Jaya Christian Sohilait melalui telepon kepada Antara.