Jumat 27 Sep 2019 21:50 WIB

Kapolri Ganti Kapolda Sultra, Riau, dan Papua

Tiga kapolda yang diganti diketahui wilayahnya tengah dirundung masalah.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Andri Saubani
Kapolri Jenderal Tito Karnavian
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Kapolri Jenderal Tito Karnavian

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Mabes Polri merotasi tiga kepala kepolisian daerah (Kapolda) yang wilayahnya kini tengah dirundung masalah. Mereka yaitu, Kapolda Sulawesi Tenggara (Sultra), Riau, dan Papua.

Dalam Surat Telegram Kapolri: ST/2569/IX/KEP/2019, yang diterbitkan pada Jumat (17/9) diterangkan, Kapolda Papua Irjen Rudolf Rodja diganti oleh Irjen Paulus Waterpau. Irjen Rudolf, digeser perannya sebagai Analisa Kebihakan Utama Bidang Sabhara Baharkam Polri. Sedangkan Irjen Paulus, sejak ditarik dari Kapolda Sumatera Utara (Sumut) selama ini menjadi asisten Kapolri Jenderal Tito Karnavian di bidang keamanan Papua dan Papua Barat.

Irjen Paulus, menjadi salah satu orang yang dipercaya Tito untuk menangani gejolak Papua dan Papua Barat dalam beberapa pekan terakhir. Kepada Republika, pada Ahad (22/9), ia mengaku ikut bersama dalam dialog pascakontak senjata antara pasukan Polri-TNI dengan Kelompok Separatisme Bersenjata (KSB) Papua, di Kampung Olengki, Ilaga, Papua yang merenggut tiga nyawa warga sipil, dan empat lainnya luka-luka, pada pekan lalu.

Kapolda Riau Irjen Widodo Eko Prihastopo juga dicopot dan digeser menjadi Pati Baintelkam, di Badan Intelijen Negara (BIN). Perannya digantikan oleh Irjen Agung Setya Imam Effendi yang selama ini menjadi Direktur Tindak Pidana Khusus (Dirtipideksus) di Bareskrim Mabes Polri.

Pencopotan Irjen Widodo dari Polda Riau ini seperti janji Kapolri Tito untuk menjalankan perintah tegas Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta pencopotan kapolda-kapolda dan kapolres-kapolres yang tak sanggup menangani kejahatan karhutla. Riau, dalam dua bulan terakhir, menjadi satu dari tujuh provinsi dengan tingkat karhutla tertinggi.

Terakhir, yakni Kapolda Sultra Brigjen Irianto yang digeser menjadi Irwil III Itwasum Polri. Persannya digantikan oleh Brigjen Merdisyam. Rotasi Irianto itu, diduga terkait dengan kegagalan kepolisian setempat dalam penanganan demonstrasi mahasiswa yang berujung kerusuhan dalam dua hari terakhir.

Dua mahasiswa dikabarkan meninggal dunia dalam demonstrasi penolakan RUU bermasalah di Gedung DPRD Sultra, pada Kamis (26/9), dan Jumat (27/9. Hasil autopsi memastikan mahasiswa itu meninggal dunia akibat tertembak peluru tajam.

Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Irjen Eko Indra Heri membenarkan perihal rotasi tiga Kapolda tersebut. Namun ia menegaskan, rotasi tersebut tak terkait dengan situasi yang terjadi di masing-masing wilayah tersebut.

“Benar (rotasi). Rutin saja,” terang dia lewat pesan singkat yang diterima wartawan di Jakarta, Jumat (27/9). Ia menambahkan, rotasi jabatan tinggi kepolisian daerah itu, akan resmi dilakukan pada Senin 30 September mendatang di Mabes Porli, Jakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement