Jumat 27 Sep 2019 20:39 WIB

Menhub: Bandara dan Pelabuhan di Ambon Berfungsi Normal

Menurut Menhub tidak ada kerusakan berarti di Bandara dan Pelabuhan Ambon pascagempa.

Ribuan pemudik memadati KM Tidar yang bersandar di Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon, Maluku, Sabtu (1/6/2019).
Foto: Antara/Izaac Mulyawan
Ribuan pemudik memadati KM Tidar yang bersandar di Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon, Maluku, Sabtu (1/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan bandara dan pelabuhan di Ambon dapat berfungsi normal pasca-gempa. Menurutnya sarana-sarana tersebut tidak mengalami kerusakan berarti.

"Terkait pelabuhan, saya sudah menugaskan Dirjen Perhubungan Laut untuk melihat seluruh fasilitas pelabuhan. Laporannya tidak ada kerusakan yang berarti. Ada sedikit retakan pada bangunan pelabuhan dan bandara, tetapi masih bisa berfungsi sebagaimana mestinya," ujar Menhub Budi Karya Sumadi dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (27/9).

Budi Karya bersama Gubernur Maluku Murad Ismail dan perwakilan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan peninjauan ke Universitas Pattimura yang mengalami kerusakan di beberapa ruas bangunan akibat gempa yang melanda Kota Ambon.

Dalam kesempatan kali ini Budi Karya mewakili Pemerintah Pusat melihat keadaan Ambon setelah gempa dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.

"Sebelumnya saya memang ada kunjungan ke Indonesia bagian Timur, dari Makasar, Manokwari, Jayapura dan Ambon. Saya sebenarnya ke Ambon untuk koordinasi dengan Pak Gubernur tentang pengembangan sejumlah infrastruktur transportasi di sana, tetapi karena sekarang ini darurat ada gempa, kita mendahulukan mewakili Pemerintah Pusat untuk mengamati dan mengecek kondisi pasca-gempa di sini," jelas Budi Karya.

Selepas tinjauan, Budi Karya langsung berkoordinasi dengan Menteri PUPR untuk memastikan langkah lanjutan penanganan kerusakan gedung itu. ia juga mengatakan bahwa kerusakan yang ada di Universitas Pattimura tidak terlalu signifikan dalam arti struktur bangunannya masih bagus.

"Setelah kami lihat kerusakannya, menurut hemat kami tidak signifikan artinya struktur itu masih bagus. Tapi kami tadi lapor ke Menteri PUPR dan beliau akan mengirimkan tim hari ini, jadi besok mulai bekerja. Nanti tim tersebut yang akan menetapkan apakah gedung itu layak digunakan atau tidak,"ujar Budi Karya.

Sementara Dirjen Perhubungan Laut Agus H Purnomo yang turut mendampingi Menhub mengatakan satu pelabuhan yang terkena dampak gempa yaitu Pelabuhan Penyeberangan Liang. Namun semua masih dapat berfungsi dengan normal hanya perlu diperbaiki sedikit.

"Hanya satu Pelabuhan Liang yang terkena dampak, tapi masih bisa difungsikan dengan normal. Segera akan direnovasi," ujar Agus.

Kota Ambon mengalami gempa dengan kekuatan 6.8 SR pada Kamis, 26 September 2019, pukul 08.46 WIT. Menurut informasi dari BMKG hingga pukul 12.00 WIT telah terjadi 264 kali gempa susulan, 42 di antaranya dirasakan oleh masyarakat sekitar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement