Jumat 27 Sep 2019 06:19 WIB

Jakarta Berpotensi Hadapi Kekeringan

11 kelurahan masuk kategori Awas Potensi Kekeringan.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Bilal Ramadhan
Ilustrasi kekeringan.
Foto: ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Ilustrasi kekeringan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musim kemarau panjang membuat sejumlah wilayah di DKI Jakarta mengalami kekeringan. Guna mengantisipasi hal tersebut, Pemprov DKI Jakarta menerjunkan Satuan Tugas (Satgas) Air Bersih Provinsi DKI Jakarta di sejumlah titik.

Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan memimpin Apel Kesiapsiagaan Satgas Air Bersih Provinsi DKI Jakarta di Silang Monas Selatan, Jakarta Pusat, pada Kamis (26/9).

“Kita di Jakarta menghadapi potensi kekeringan air bersih dan tantangan itu harus kita antisipasi sejak dini,” kata Anies saat memimpin jalannya Apel Kesiapsiagaan Satgas Air Bersih Provinsi DKI Jakarta.

Satgas Air Bersih Provinsi DKI Jakarta beranggotakan 1.162 personel gabungan dari berbagai instansi, baik dari unsur Pemerintah maupun non-Pemerintah.

Di antaranya, Dinas Kehutanan Provinsi DKI Jakarta, Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta, BPBD Provinsi DKI Jakarta, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta, Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, Satpol PP Provinsi DKI Jakarta, PAM JAYA dan sejumlah mitra, para Lurah, PPSU, hingga Perwakilan RT/RW.

Berdasarkan data yang bersumber dari Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), di DKI Jakarta pada musim kemarau panjang ini terdapat 15 (lima belas) Kecamatan yang masuk dalam kategori Awas Potensi Kekeringan, dengan indikator lebih dari 61 (enam puluh satu) hari tanpa hujan.

Ke-15 kecamatan tersebut adalah Menteng, Gambir, Kemayoran, Tanah Abang, Cilincing, Tanjung Priok, Koja, Kelapa Gading, Penjaringan, Tebet, Pasar Minggu, Setiabudi, Makasar (Kel. Halim), Pulogadung, dan Cipayung.

Sementara itu, berdasarkan data PAM Jaya, terdapat 41 (empat puluh satu) Kelurahan (15,47 persen dari total kelurahan di DKI Jakarta) belum terlayani jaringan Air PAM dan 11 (sebelas) Kelurahan (4,15 persen dari total kelurahan) di antaranya masuk dalam kategori Awas Potensi Kekeringan.

Beberapa kelurahan itu antara lain Kelurahan Kapuk Muara, Kamal Muara (di Jakarta Utara), Pondok Rangon, Munjul, Cilangkap, Setu, Bambu Apus, Ceger, Lubang Buaya, Kebon Pala, dan Halim Perdana Kusuma (di Jakarta Timur).

Anies mengingatkan, tugas pokok Satgas Air Bersih, yakni memastikan warga Jakarta mendapatkan pasokan air bersih di tengah kondisi kekeringan yang melanda dengan berbagai cara dan upaya yang legal, serta koordinasi lintas instansi.

“Kita ingatkan kepada semua agar melakukan segala cara yang benar dan legal untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan air bersih bagi warga Kota Jakarta,” kata dia menambahkan.

Maka dari itu, Anies berpesan agar personel memegang teguh moto Siap, Tanggap, Galang. Siap berarti seluruh personel harus lebih responsif, Tanggap berarti setiap ada masalah langsung dikerjakan, dan Galang berarti mengajak seluruh pihak koordinasi lintas instansi memastikan kebutuhan air bersih warga terpenuhi.

“Siap, Tanggap, dan Galang ini harus dikecamkan kepada kita semua agar memberikan pelayanan air bersih secara cepat dan responsif kepada warga,” ujar dia.

Hingga saat ini, terdapat dua kelurahan yang telah menyampaikan wilayahnya terdampak kekeringan dan membutuhkan pasokan air bersih segera, yaitu Kelurahan Kalideres (Jakarta Barat) dan Kelurahan Pejagalan (Jakarta Utara).

Adapun mekanisme pelaporan dari masyarakat/ pihak kelurahan dapat melaporkan kebutuhan air bersih akibat kekeringan tersebut melalui telepon ke Call Center Jakarta Siaga 112 dan melalui Aplikasi Jakarta Aman lewat fitur “LAPOR”.

Laporan yang masuk akan diverifikasi kepada aparat di wilayah terlapor mengenai lokasi, jumlah warga terdampak, dan jumlah kasus kekeringan yang terlaporkan. Setelah dilakukan verifikasi akan ditindak lanjuti oleh Satgas Air Bersih dengan mendistribusikan bantuan air bersih ke lokasi yang membutuhkan.

Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Juaini menyebutkan, beberapa kecamatan di Jakarta memang rawan kekeringan akibat musim kemarau saat ini. Ketujuh kecamatan tersebar di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara.

"Di Jakarta Barat itu ada tiga kecamatan, yakni Kalideres, Cengkareng, dan Kembangan. Sedangkan, Jakarta Utara ada di Cilincing, Penjaringan, Pademangan, dan Koja. Wilayah itu saja yang kelihatan agak merah," kata Juaini.

Karena itu, kata Juaini, pihaknya bakal melibatkan BUMD PAM Jaya untuk mengatur penyebaran air bersih di wilayah-wilayah yang rawan kekeringan. Sejumlah depo air bersih akan disiapkan di lokasi yang kering. Bahkan, melalui tangki dan mobil, pihaknya akan berkeliling mendatangi lokasi yang mengalami kekurangan air.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement