Kamis 26 Sep 2019 08:51 WIB

Gempa Ambon Diiringi 10 Gempa Susulan

Gempa Ambon disebut BMKG akibat aktivitas sesar lokal.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Indira Rezkisari
Bangunan rusak di Ambon, Maluku, akibat gempa Kamis (26/9) sebesar 6,8 M.
Foto: dok BNPB
Bangunan rusak di Ambon, Maluku, akibat gempa Kamis (26/9) sebesar 6,8 M.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendata gempabumi berkekuatan Magnitudo 6,8 pada Kamis, (26/9) pukul 06.46 WIB mengguncang Kota Ambon dan sekitarnya. Tercatat, sudah ada sepuluh gempa susulan semenjak gempa pertama terjadi.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG , Rahmat Triyono, mengatakan dari hasil analisis menunjukkan informasi awal gempabumi ini berkekuatan Magnituo 6,8 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi Magnitudo 6,5. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 3,43 LS dan 128,46 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 42 km arah timur laut Kota Ambon, Propinsi Maluku pada kedalaman 10 km.

Baca Juga

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal," katanya dalam siaran pers, Kamis (26/9).

Ia juga menyampaikan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi di wilayah Ambon ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan sesar mendatar (strike slip fault). Dampak gempabumi dirasakan di daerah Ambon dan Kairatu dalam skala intensitas V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), di Paso II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu) dan Banda II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

BMKG mengimbau masyarakat tetap waspada akan potensi bahaya dari gempabumi. Apalagi gempa susulan masih terjadi.

"Hingga hari Kamis, 26 September 2019 pukul 07.45 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 10 aktivitas gempabumi susulan (aftershocks) dengan magnitude terbesar Magnitudo 5,6," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement