Rabu 25 Sep 2019 23:11 WIB

Densus 88 Geledah Kontrakan Terduga Teroris di Cimahi

Dua orang terduga teroris sebelumnya sudah diamankan terlebih dahulu.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andi Nur Aminah
 Tim Densus 88 Anti Teror.   (ilustrasi)
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Tim Densus 88 Anti Teror. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menggeledah kamar kontrakan terduga teroris berinisal SP (18) dan AR (21) di Kampung Pasir Hinis, RT 02/RW 01, Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Rabu (25/9) malam, di belakang rest area Km125. Kedua terduga teroris sebelumnya sudah berhasil diamankan di Jakarta dan Bekasi, Jawa Barat.

Kamar kontrakan tersebut berada dilantai dua. Beberapa anggota Densus 88 dan Inafis Polres Cimahi masuk ke dalam kamar. Penggeledahan berlangsung selama dua jam dengan penjagaan ketat aparat kepolisian.

Baca Juga

Beberapa anggota kemudian keluar sambil membawa bungkusan dan satu unit koper. Area kamar kontrakan dipasangi garis polisi. Diketahui terduga teroris pernah tinggal selama dua tahun dan bekerja di rest area Km 125.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol, Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan penggeledahan dilakukan berdasarkan pengembangan pengungkapkan terduga teroris jaringan JAD.

"Penggeledahan terkait masalah bahan peledak yang akan diamaliyahkan oleh terduga teroris AR dan SP," ujarnya, Rabu (25/9). Ia mengatakan, kamar kontrakan digunakan untuk belajar merakit bom dengan bahan dasar bahan kimia.

Menurutnya, mereka sempat bekerja di rest area Km 125 dan memanfaatkan waktu untuk belajar merakit bom. Sasarannya adalah markas polisi dan TNI.  Dirinya pun mengungkapkan sejauh ini di wilayah Jabar relatif kondusif.

Dia menegaskan sudah memiliki standar operasional prosedur pengamanan kantor-kantor kepolisian dan memberdayakan selurh stakeholder.

Pengurus kontrakan, Dede Mutaqin (37) mengaku kaget dengan kedatangan petugas kepolisian ke kontrakannya. Ia yang mendengar kabar dari istrinya langsung mendatangi kontrakan setelah sebelumnya berada di masjid.

"Kaget polisi langsung datang bawa senjata lengkap, katanya ada teroris di kontrakan," katanya. Dirinya mengaku tidak menyangka terdapat terduga teroris. Sebab selama ini kondisi di lingkungan aman-aman saja. "Oang yang ditangkap saya enggak kenal, namanya juga enggak tahu. Dia tinggal baru sekitar tiga bulan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement