Kamis 26 Sep 2019 00:47 WIB

Bekraf Gelar Workshop Digitisasi Arsip Audiovisual di Solo

digitisasi juga memungkinkan kelestarian aset audiovisual lebih terjaga.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Esthi Maharani
PNRI
Foto: pnri
PNRI

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO —Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) bekerja sama dengan Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI) dan Centre national du cinéma et de l'image animée (CNC) Prancis menyelenggarakan Workshop "Digitisasi dan Monetisasi Arsip Audiovisual’" di Hotel Alila Solo, Rabu-Sabtu (25-28/9). Workshop diikuti sekitar 100 peserta perwakilan dari berbagai instansi dan lembaga pemerintah, BUMN, asosiasi, perusahaan swasta dan akademisi yang terkait dengan arsip dan audiovisual.

Wakil Kepala Bekraf Ricky Joseph Pesik, mengatakan, workshop tersebut bertujuan untuk melakukan transfer teknologi digitisasi aset audiovisual dari Perancis ke Indonesia. Di samping menghemat ruang penyimpanan, digitisasi juga memungkinkan kelestarian aset audiovisual lebih terjaga. Di samping itu, para instruktur dari Institut National de l’Audiovisuel (INA) Prancis akan menularkan ilmu untuk memonetisasi aset-aset tersebut dengan memanfaatkan kepemilikan intelektualnya (Intelectual Property/IP).

"Kita harus dapat melestarikan aset audiovisual yang kita miliki secara optimal, serta dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui monetisasi dengan memanfaatkan kepemilikan intelektualnya," kata Ricky saat pembukaan workshop, Rabu (25/9).

Sementara itu, Deputi Hubungan Antarlembaga dan Wilayah Bekraf, Endah Wahyu Sulistianti, menjelaskan, digitisasi menjadi salah satu faktor pendorong pesatnya perkembangan industri kreatif. Sebab, melalui digitisasi, produk kreatif dapat dikomersialisasi secara optimal dengan memanfaatkan kekayaan intelektualnya.

Bekraf menilai, Indonesia memiliki koleksi arsip audiovisual yang kaya, khususnya musik. Namun selama ini belum terkelola secara maksimal. "Padahal arsip-arsip ini memiliki nilai ekonomi yang dapat dilipatgandakan dengan berbagai metode," ucap Endah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement