Rabu 25 Sep 2019 20:42 WIB

34 Pelajar Depok Diamankan Saat Hendak Ikut Demo ke DPR

seorang pelajar kedapatan membawa senjata tajam dan diserahkan ke Mapolresta Depok.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Andi Nur Aminah
Kegiatan patroli aparat Satpol PP Kota Depok berhasil mengamankan 34 pelajar yang hendak ikutan demonstrasi ke Gedung DPR di Jakarta. Dari 34 pelajar, seorang pelajar kedapatan membawa senjata tajam dan diserahkan ke Mapolresta Depok, Rabu (25/9).
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah
Kegiatan patroli aparat Satpol PP Kota Depok berhasil mengamankan 34 pelajar yang hendak ikutan demonstrasi ke Gedung DPR di Jakarta. Dari 34 pelajar, seorang pelajar kedapatan membawa senjata tajam dan diserahkan ke Mapolresta Depok, Rabu (25/9).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kegiatan patroli aparat Satpol PP Kota Depok berhasil mengamankan 34 pelajar yang hendak ikutan demonstrasi ke Gedung DPR di Jakarta. Dari 34 pelajar, seorang pelajar kedapatan membawa senjata tajam dan diserahkan ke Mapolresta Depok, Rabu (25/9).

Kepala Satpol PP Kota Depok Lienda Ratnanurdianny mengatakan, semula gerombolan pelajar tersebut hendak tawuran. Ternyata berdasarkan pengakuan, para pelajar tersebut hendak ikutan demo bergabung dengan para mahasiswa di Gedung DPR di Jakarta.

Baca Juga

"Para pelajar tersebut kami amankan sedang bergerombol di bawah jembatan penyebrangan orang (JPO) depan Plaza Depok di Jalan Margonda. Saat diamankan, seorang pelajar kedapatan membawa senjata tajam dan kami serahkan ke Mapolresta Depok," ujat Lienda.

Kepala Bidang Penegakan Peraturan Daerah (Perda) Satpol PP Kota Depok, Taufiqurrahman menuturkan, pihaknya telah memanggil pihak sekolah dan orangtua puluhan pelajar tersebut. Pihak sekolah juga harus melakukan edukasi dan memantau anak didiknya di luar jam sekolah.

"Para pelajar tersebut kami beri pengarahan dan mengembalikannya ke pihak sekolah. Para orang tua para pelajar juga kami panggil," tegasnya.

Dia menambahkan, kegiatan patroli rutin dilakukan sebagai upaya menciptakan suasana kondusif di Kota Depok. "Ini langkah preventif kami menciptakan keamanan dan mencegah terjadinya tawuran antarpelajar. Masyarakat diminta melapor bila ada indikasi tawuran atau yang membawa senjata tajam dan alat berbahaya lainnya," kata Taufiqurrahman. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement